Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Agustus, Semua Selter Koridor I dan XI Halte Utama Pakai "E-ticketing"

Kompas.com - 03/08/2014, 08:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Unit Pengelola Transjakarta (UP Transjakarta) bakal menerapkan sistem e-ticketing di semua selter Koridor I (Blok M-Kota) dan 11 selter utama mulai 11 Agustus 2014. Kepala Humas UP Transjakarta Sri Ulina Pinem menjelaskan, dengan penerapan e-ticketing itu, tiket APTB, BKTB, kopaja, dan kopami tidak lagi dijual di selter-selter tersebut.

"Sebelas halte (selter) lainnya di Pulogadung, Kalideres, Kampung Melayu, Kampung Rambutan, Flyover Raya Bogor, PGC 1, PGC 2, Pinangranti, Tamini, Pluit, dan Wali Kota Jakarta Timur," kata Ulina, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (3/8/2014) pagi.

Ia menjelaskan, pihaknya tidak bisa memaksa operator APTB, BKTB, kopaja, dan kopami untuk melakukan investasi sistem e-ticketing. Sebab, hal itu memerlukan biaya operasional yang sangat besar.

Di samping itu, menurut dia, apabila tiket kertas masih dijual di selter-selter tersebut, maka hal itu justru akan menyulitkan penumpang. "Setiap penumpang akan melakukan tap in kartu. Kalau tiket kertas, bagaimana tap in-nya," kata Ulina.

Penumpang APTB, BKTB, kopaja, dan kopami yang naik dari luar koridor dan turun di selter transjakarta, menurut dia, tidak perlu lagi membayar untuk naik transjakarta. Hal ini diterapkan sebagai upaya agar transjakarta menjadi moda transportasi yang terintegrasi dengan moda lainnya.

Selain itu, para operator juga tidak lagi dibebani oleh biaya perawatan berkala selter-selter transjakarta. Sebab, saat ini perawatan dan pengelolaan berada di bawah PT Transjakarta.

Operator APTB, BKTB, kopaja, dan kopami akan membuat kontrak dengan PT Transjakarta. Dengan demikian, semua pengemudi moda transportasi itu mendapat gaji tiap bulan, bukan lagi dengan metode setoran.

"Jadi, tidak ada yang ngetem. Kalau sudah standar semua, SPM (standar pelayanan minimal) akan terpenuhi. Kami sedang berproses ke sana," kata Ulina. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com