"Makanya, saya bilang ke Dinas PU (Pekerjaan Umum). Bus itu jalannya tidak boleh bergelombang," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (7/8/2014).
Terlebih lagi, transjakarta yang melintasi jalur itu adalah bus gandeng yang berukuran besar. Bus gandeng, kata Basuki, jika sambungannya mengayun, pasti bisa patah.
Kejadian ini bisa terjadi di bus transjakarta merek terkemuka maupun yang belum terpercaya. Oleh karena itu, ia menginstruksikan Dinas PU DKI untuk betonisasi semua jalur transjakarta.
Ke depannya, semua jalur transjakarta itu harus dibuat mulus. Perbaikan jalur khusus ini direncanakan menggunakan teknologi infrared. Jalan akan dibeton dengan memakai bahan yang cepat kering.
Namun, semuanya akan disesuaikan dengan anggaran yang ada. Ia menargetkan, tahun depan rencana ini terealisasi. "Kalau pakai infrared beton, mulus, tidak ada lagi yang berayun," kata Basuki.
Bus gandeng transjakarta Koridor XI (Kampung Melayu-Pulogebang) patah pada sambungan busnya, di Jalan Bekasi Timur, arah Cipinang, dekat flyover Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis siang ini.
Diduga, baut pada sambungan bus bernopol B 7308 IV dan nomor lambung DMR -005 tersebut tidak kuat hingga akhirnya patah.
Baca juga: Dari 10 Baut Transjakarta Gandeng yang Putus, Hampir Seluruhnya Patah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.