Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Biar Banjir, Saya Sudah Kerasan Saja di Sini"

Kompas.com - 15/08/2014, 05:06 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga bantaran Kali Mampang, Jakarta Selatan, mengaku nyaman dan sudah betah tinggal di daerah tersebut meski jadi "langganan" tergenang banjir. Mereka belum tahu soal rencana penggusuran di bantaran ini.

"Kalau benar (ada penertiban), mudah-mudahan enggak kenalah. Biar banjir, saya sudah kerasan saja di sini. Enggak tahu kenapa. Dulu pindah-pindah kontrakan, terus pas lihat sini (tanahnya) sudah langsung sreg saja," kata Saunah (70), salah satu warga di bantaran Kali Mampang yang sudah tinggal di sana selama 25 tahun, Kamis (14/8/2014) malam.

Rumah Saunah hanya berjarak sekitar 4 meter dari tepi Kali Mampang. Di antara rumahnya dan Kali Mampang, masih ada tiga rumah petak lain. Saunah mengatakan sudah mengalami puluhan kali banjir selama tinggal di sana. Sebelum fondasi rumahnya ditinggikan, Saunah mengatakan banjir bisa mencapai ketinggian 1,5 meter di rumahnya, setinggi badannya.

Namun, banjir setinggi 1,5 meter masih dialami Karimah, tetangga Saunah selama belasan tahun terakhir. Meski demikian, Karimah juga mengaku masih betah tinggal di sana. "Biar banjir enak tinggal di sini. (Banjir) itu sudah biasa," kata dia.

Baru dengar kabar pengerukan

Warga lain di kawasan itu, Angga, mengatakan kabar yang dia dengar belum menyinggung soal penggusuran. "Katanya sih mau ada pengerukan. Kalau penertiban itu sudah dari dulu (kabarnya) tapi enggak jadi-jadi. Untuk sekarang, infonya pengerukan saja," katawarga RT 3 RW 3 Mampang Prapatan ini, Kamis.

Rencana penggusuran yang dilakukan bersamaan dengan pengerukan Kali Mampang, diakui Camat Mampang Prapatan, Fidiyah Rokhim, memang dadakan. Pemicunya, banjir yang tak terantisipasi pada Senin (11/8/2014), tak seperti banjir-banjir "rutin" lain di wilayah itu.

Kepada para warga yang akan terkena penertiban kawasan bantaran sungai itu, Fidiyah menyebutkan ada pilihan kompensasi berupa tinggal di rumah susun sewa Komarudin di Cipinang, Jakarta Timur.

Saunah dan Karimah mengaku belum bisa membayangkan tinggal di rumah susun bila benar bantaran Kali Mampang akan digusur. "Dipikirin entar deh. Doakan biar enggak kena (gusuran) ya. Sudah kerasan di sini," kata Saunah yang kartu tanda penduduknya hilang, hanyut dalam banjir beberapa tahun lalu.

Warga RT 5 RW 3 Mampang Prapatan, Carido, juga mengatakan tak punya bayangan tinggal di rumah susun. "Belum mikirin tinggal di rusun. Kalau saya, yang penting dapat ganti yang sesuai dulu," ujar dia.

Carido punya lahan berukuran 10x12 meter persegi di bantara Kali Mampang, sekalipun belum bersertifikat. "Saya punya bangunan 10 meter ya harus dapat ganti yang cukup buat beli bangunan 10 meter juga," ujar dia memberikan gambaran permintaan ganti ruginya.

Lahan Carido dan Saunah di bantaran Kali Mampang hanya memiliki surat rekomendasi lurah sebagai bukti kepemilikan. "Saya sudah mau ngurus sertifikat, tapi biayanya Rp 48 juta, ya enggak jadi saya (mengurusnya)," kata Carido yang juga punya tempat pembuatan tahu itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com