Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Nakal" Dalam Kelas, Murid SD di Utan Kayu Dihajar Gurunya Sampai Jontor

Kompas.com - 25/08/2014, 17:46 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lantaran berbuat nakal di dalam kelas, seorang pelajar sekolah dasar di Jakarta Timur berinisial MNR (10) terluka akibat dihajar gurunya. Pelajar kelas IV Sekolah Dasar Negeri Utan Kayu Selatan, di Jalan Pandan I, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, ini sampai terluka di bagian bibirnya.

Menurut keterangan nenek korban, Kt (61), kejadian yang menimpa MNR terjadi pada Kamis (21/8/2014), saat jam sekolah berlangsung.

Menurut Kurniati, Dy, guru agama yang melakukan pemukulan mengatakan cucunya saat itu melempari penghapus hingga mengenai pelajar lainnya. Pelajar yang dilempari sang cucu berinisial Sc.

Setelahnya, ketika jam istirahat, sang cucu disebut masuk ke dalam kelas dan memukul-mukul meja. MNR kembali membuka ikat pinggang, dan memutar-mutarkannya namun tak sampai mengenai teman kelasnya.

Saat itulah, Dy memukul MNR. "Dipukul sampai jontor bibirnya, iya sampai berdarah," ujar Kt, saat ditemui di kediamannya yang tak jauh dari belakang sekolah, Senin (25/8/2014).

Putra bungsu pasangan HS (42) dan Mu (40) lantas pulang. MNR, pulang ke rumahnya yang tak jauh dari rumah sang nenek.

Di sana, MNR menangis sendiri saat kedua orangtuanya masih berada di tempat kerja. Kebetulan Kt yang mendatangi rumah menantunya itu mendapati sang cucu tengah menangis. "N kenapa?, 'aku dipukul sama Pak Dy," jawab MNR.

Mendapat laporan tersebut, Kt kembali mendatangi sekolah mencari Dy. Setelah bertemu, dia menanyakan guru itu mengapa melakukan kekerasan fisik kepada cucunya. "Apakah enggak ada hukuman lain, saya lebih senang cucu saya disuruh lari keliling lapangan, disuruh siram pohon, atau siram WC. Karena itu menghukum sambil mendidik," ujar Kt kepada Dy.

Dy lantas menjawabnya. "Kalau cucu ibu nakal sekali lagi, saya keluarkan dari sekolah boleh?," tanya Dy.

Kt mengaku tidak ada perkataan maaf dari guru yang telah memukuli cucunya. Ia mengatakan kepada Dy, bersedia jika cucunya dikeluarkan. "Keluarin saja, memang sekolah hanya di sini saja. Sekolah banyak," ujar Kt.

Kt mengatakan bahwa cucunya itu tak hanya dipukuli satu kali. Beberapa pukulan dari guru itu juga mendarat di punggung cucunya. "Di punggung ada bekas merah telapak tangan. Tapi ini saya belum cerita ke ayahnya, karena takut ngamuk, nanti malah panjang. Saya langsung kasih minyak telon, biar hilang," ujarnya.

MNR membenarkan ia dipukuli oleh gurunya. "Lagi habis istirahat. Lagi bercanda langsung digampar. Tiga kali, satu di muka satu di punggung," kata MNR. Dy, kata MNR, memperingati untuk tidak mengulangi perbuatannya.

Kt mengakui, memang cucunya sedikit jahil. Hal yang sama diungkapkan ibu korban, Mu. Namun, Kt mengaku, tidak terima jika cucunya diperlakukan dengan kekerasan fisik. Meski demikian, permasalahan ini telah diselesaikan oleh orangtua MNR dengan guru yang bersangkutan.

Dengan catatan, guru diminta tidak lagi "ringan tangan". "Sudah diselesaikan. Aku ambil positifnya. Tapi bila kejadian itu terjadi lagi tidak hanya pada anak saya, tapi pada yang lain juga, saya bakalan usut," ujar Mu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com