"Saya khilaf, saya pukul sekali. Kemudian dari neneknya datang, orangtuanya dari bapaknya itu datang marah-marah," kata Dy, saat ditemui di SD Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, Senin (25/8/2014) petang.
Namun, Dy punya alasan kenapa dia melakukan itu. Kejadian tersebut, kata dia, merupakan rentetan tingkah MNR, sejak Senin (18/8/2014) sampai dengan Kamis (21/8/2014).
MNR, kata Dy, mulanya melempari temannya dengan penghapus papan tulis. Teman MNR, kata Dy, sampai menangis dan hendak melaporkan MNR kepada orangtuanya. Puncaknya, MNR bermain ikat pinggang sehingga Dy memukulinya.
"Puncaknya itu hari Kamis, dia main sabuk begini," ujar Dy. Namun, Dy membantah memukuli punggung, seperti yang diceritakan keluarga MNR.
Dia memperagakan hanya menepuk punggung MNR. Ia juga membantah mengatakan akan mengeluarkan pelajar kelas IV tersebut. "Bukan dikeluarkan bahasanya. Artinya kami serahin lagi ke orangtua, kan begitu bahasanya. Ya kami menyerah. Maksudnya, menyerahkan ke orangtua, bagaimana yang terbaik, maksudnya gitu," ujar Dy.
Ia mengaku, perbuatan semacam itu baru dilakukannya sekali. Dia membantah pernah melakukan kekerasan pada murid lain sebelumnya. "Kalau ada teman yang lain, mohon dihadirkan. Kejadian itu saya baru sekali ini. Mohon diluruskan informasi ini. Kami sebagai guru, tugas kami mendidik," ujar Dy.
Dy memastikan tidak memiliki niat untuk melakukan penganiayaan. "Mana ada guru yang mau menganiaya muridnya," ujar dia. Tim dari Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Timur diturunkan untuk menyelesaikan persoalan ini.
Kepala Seksi Pendidikan Dasar Jakarta Timur, Rizal, mengatakan, masalah tersebut telah diselesaikan antara pihak sekolah dan juga keluarga orangtua murid yang bersangkutan.
Menurut dia, Dy diberikan sanksi atas perbuatannya tersebut. Sanksi akan diberikan oleh kepala sekolah SD tersebut. "Paling tidak teguran tertulis dari kepala sekolah," ujar Rizal.
Antara keluarga dan pihak sekolah telah menyelesaikan permasalahan tersebut. Keluarga tidak berniat memperpanjang kasus ini asalkan sang guru tidak mengulangi perbuatannya kembali.
Baca juga: "Nakal" Dalam Kelas, Murid SD di Utan Kayu Dihajar Gurunya Sampai Jontor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.