Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pendamping Ahok, PDI-P dan Gerindra Diminta Tak Berebut

Kompas.com - 26/08/2014, 09:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan dan Gerindra diminta tidak bersaing untuk memperebutkan posisi wakil gubernur DKI yang baru mendampingi Basuki "Ahok" Tjahaha Purnama yang naik menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dinamika politik di DPR RI tidak seharusnya dibawa ke DPRD DKI Jakarta.

"Sebetulnya antara dua partai itu tidak perlu berebutan, dong. Dan koalisi di DKI ini bukan koalisi di DPR, tidak ada koalisi besar atau koalisi ramping," kata pengamat parlemen Sebastian Salang kepada Kompas.com, Selasa (26/8/2014).

Sebastian berpendapat, hal yang paling penting dalam proses pemilihan wakil gubernur DKI bukan mengenai persoalan PDI-P atau Gerindra. Menurut dia, yang paling penting orang tersebut haruslah orang tepat, orang yang punya kemampuan, berintegritas, pekerja keras yang nantinya bisa bekerja sama dengan Ahok.

Sebastian menyarankan agar Ahok diberi keleluasaan untuk mengajukan sendiri orang yang ia nilai cocok dan nyaman untuk bekerja sama dengan dirinya.

"Bukan berarti Ahok memilih sendiri karena hak memilih tetap ada di partai. Tapi Ahok menentukan orang yang dia nilai tepat untuk kemudian diajukan ke partai. PDI-P dan Gerindra-lah yang memegang peranan," jelasnya.

PDI-P dan Gerindra merupakan pihak yang berhak mengajukan nama cawagub DKI karena saat masih menyandang status "rekan koalisi", kedua partai itu sepakat untuk mengusung Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI 2012. Jokowi berstatus perwakilan PDI-P, sementara Ahok dari Partai Gerindra.

Dalam hal pengajuan nama cawagub sesuai peraturan yang berlaku, partai pengusung akan diminta menyepakati dua nama yang nantinya akan dimajukan untuk mengikuti proses pemilihan yang akan dilakukan oleh seluruh anggota DPRD. Namun, kata sepakat itu hingga saat belum ada di antara kedua partai tersebut.

PDI-P menganggap, dua nama cawagub seharusnya berasal dari PDI-P karena posisi tersebut merupakan posisi untuk menjadi pendamping Ahok, yang notabene kader Gerindra. Sementara Gerindra juga merasa berhak mengajukan nama cawagub. Karena bagi mereka, pada 2012 telah disepakati bahwa posisi gubernur adalah milik PDI-P, sedangkan wakilnya adalah Gerindra.

Perihal kemudian gubernur dari PDI-P pergi meninggalkan posisi tersebut dan kemudian kader dari Gerindra yang naik, mereka menganggap hal itu terjadi karena proses Undang-undang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com