Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Depok: Tak Ada Istilah Jabatan Menteri Lebih Bergengsi Dibanding Wali Kota

Kompas.com - 26/08/2014, 22:15 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Daerah Partai Keadilan Sejahtera Suparyono mengungkapkan bahwa tidak ada istilah jabatan menteri lebih bergengsi dibanding jabatan wali kota dalam partainya.

Itu disampaikan Suparyono menanggapi munculnya nama Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring sebagai calon wali kota Depok yang disiapkan PKS. [Baca: Masuk Bursa Calon Wali Kota Depok, Tifatul Di-"bully" di Media Sosial]

"Dalam PKS, adanya itu ikhlas bekerja dan mengabdi. Kami tak pernah menilai dari menteri ke wali kota itu sebagai turun kelas. Itu kan hanya pendapat beberapa orang," kata Suparyono kepada Kompas.com, Selasa (26/8/2014).

Ia menyebut salah satunya Nur Mahmudi, Wali Kota Depok saat ini. Sebelum menjabat sebagai Wali Kota Depok selama dua periode sejak 2005, Nur adalah Menteri Kehutanan dan Perkebunan (1999-2000).

Meski dianggap turun kelas oleh sebagian orang, menurut Suparyono, Nur membuktikan bisa bertahan hingga dua periode.

Selain Tifatul Sembiring, Suparyono pun diajukan PKS sebagai kandidat wali kota Depok. Ada tujuh nama yang telah dirilis PKS sebagai bakal calon, lima nama lainnya adalah Nur Azizah Tahmid, istri Nur Mahmudi, Imam Budi Hartono, mantan anggota DPRD Jawa Barat, Sohibul Iman, Wakil Ketua DPR, Sahfan Badri Sampurno, anggota DPR Dapil Bengkulu, dan Idris Abdul Shomad, calon eksternal yang kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com