Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usaha Karaoke Syahrini Beroperasi Lewati Jam Malam City Mall

Kompas.com - 28/08/2014, 15:02 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Usaha karaoke keluarga Princess Syahrini di lantai 1 City Mall, Tangerang, Banten, diketahui tidak mengikuti peraturan jam operasional mal, yakni dari pukul 09.30 hingga 23.00 WIB.

"Pelaksanaan (operasional) ada miskom (miskomunikasi). Konsumen (karaoke) Syahrini penginnya sampai pagi. Beberapa kali ada buka lewat jam (aturan dari mal)," tutur Efirianto Nugroho, dari manajemen City Mall, kepada Kompas.com, Kamis (28/8/2014) siang.

Tempat karaoke yang beroperasi melewati jam yang ditentukan itu terjadi beberapa kali, terutama pada hari Sabtu dan Minggu yang ramai pengunjung.

Menurut Efirianto, dia mengetahui beberapa kali tempat karaoke tersebut buka hingga melewati jam yang sudah diatur dari petugas keamanan mal.

Pihak City Mall, kata Efirianto, tidak mempermasalahkan hal itu, dengan catatan, tidak terjadi keributan dan sudah ada koordinasi dengan petugas keamanan.

Dia menjelaskan, setelah pihak usaha karaoke Syahrini melapor ke pengelola mal akan tutup lebih malam, petugas keamanan akan mengalihkan pintu masuk karaoke dari pintu utama ke area parkir. Adapun tempat karaoke tersebut paling larut buka hingga pukul 01.00 WIB.

Sebelumnya diberitakan, usaha karaoke milik Syahrini di City Mall melanggar empat perda Kota Tangerang, yakni tentang Larangan Penjualan Minuman Keras dalam Perda No 7 Tahun 2005, Pajak Daerah dalam Perda No 7 Tahun 2010, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dalam Perda No 17 Tahun 2011, dan Ketertiban Umum dalam Perda No 6 Tahun 2011.

Usaha karaoke Princess Syahrini belum dibuka secara resmi. Tempat tersebut baru membuka untuk percobaan tes pasar pada awal Agustus 2014, setelah Lebaran. Namun, pada 20 Agustus 2014, Satpol PP Pemkot Tangerang menutup sementara tempat tersebut karena melanggar empat perda yang ada.

Usaha karaoke milik Syahrini itu menempati area seluas 1.000 meter persegi dan terdiri dari 36 kamar. Tempat karaoke itu mempekerjakan lebih dari 50 karyawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com