Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Masih Yakin Fasad Balaikota Roboh karena Disabotase

Kompas.com - 29/08/2014, 17:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah meminta bantuan kepolisian, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga meminta bantuan audit teknis independen ITB dan UI atas peristiwa kanopi ambruk di Balaikota Jakarta, Kamis (28/8/2014) sore.

"Saya ingin tahu secara teknis, masih masuk akal tidak peristiwa kemarin. Kalau hasil auditnya tidak masuk akal, polisi akan melihat peristiwa itu karena sabotase," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (29/8/2014).

Ruang kerja Basuki berada di jembatan penghubung antara Gedung Blok G dan Gedung Blok B. Kanopi roboh dari lantai paling atas di Gedung Blok G dan menimpa ruang Respons Opini Publik (ROP) lantai 3, yang tepat berada satu lantai di atas ruang kerja Basuki. [Baca: Ahok: Kanopi Roboh Persis di Samping Saya]

Secara konstruksi, bangunan Gedung Blok G dan Blok B sama. Apabila ada kesalahan teknis di Gedung Blok G, maka Gedung Blok B juga akan runtuh. Oleh karena itu, DKI meminta bantuan kepolisian untuk menyelidiki penyebab peristiwa itu. [Baca: Kadis Perumahan DKI: Konstruksi Blok G Balaikota dalam Kondisi Baik]

"Apa baut-bautnya ini sengaja dilepas, kemarin kan tidak ada angin juga. Bautnya copot, fasad-nya (lapisan terluar) jatuh dan menimpa gedung dari lantai paling atas," kata Basuki.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku telah mendapat jaminan dari kontraktor, PT Jaya Konstruksi. Pihak kontraktor akan bertanggung jawab atas seluruh kerusakan akibat peristiwa kemarin.

Selain meneliti bagian gedung yang lapisannya terkelupas, Basuki meminta agar pemeriksaan juga dilakukan terhadap gedung lain di Kompleks Balaikota, termasuk Gedung DPRD DKI Jakarta yang masih satu area dengan Balaikota DKI Jakarta.

Dia mengatakan, gedung-gedung itu juga dipasangi lapisan serupa. Jika hasil audit dan penyelidikan menunjukkan bahwa pelapis dinding di gedung lain tidak aman, maka bagian itu akan langsung dibuka agar tidak membahayakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com