JAKARTA, KOMPAS.com - Razia yang digelar polisi bekerja sama dengan Satpol PP, DLLAJ, dan Dinas Perhubungan di Terminal Blok M, Jakata, Selasa (2/9/2014) menyebabkan arus lalu lintas bus kota tersendat. Pemeriksaan kelengkapan surat berkendara sopir oleh polisi di pintu gerbang terminal membuat antrean bus kota yang hendak meninggalkan terminal mengular hingga puluhan meter.
"Itu itu, tolong busnya dimajukan dulu. (Bus) yang belakang nggak bisa keluar," kata petugas terminal melalui speaker.
Karena tak digubris oleh petugas operasi gabungan tersebut, petugas terminal kembali memberikan imbauan.
"Iya itu bis metromininya tolong maju lagi itu," katanya. Tak berapa lama, metromini pun selesai diperiksa dan bisa kembali ke trayeknya.
Tak hanya itu, petugas terminal juga turut memberikan imbauan terhadap calon penumpang yang menunggu angkutan umum di depan pintu gerbang terminal.
"Ini penumpang yang pada nunggu di jalur keluar, masuk aja. Nunggunya di dalem. Biasakan buat tertib, nunggu bisnya di dalam, jangan di luar," ujarnya.
Sayangnya, beberapa pemuda justru tak menganggap teguran tersebut. Mereka justru asik bercanda dan justru berdiri di dekat polisi yang tengah berjaga di jalur keluar bus. Tak ayal, mereka pun mendapat teguran dari sang polisi yang meminta mereka untuk menunggu bus di dalam.
Operasi penertiban ini rencananya akan dilakukan setiap hari pada pukul 16.00-21.30 WIB di terminal Blok M agar jalanan Blok M tidak terkena kemacetan parah.
Selama dua hari, petugas razia telah menilang 61 sopir bus kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.