Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Berniat Beli Rumah Henk Ngantung untuk Dijadikan Taman

Kompas.com - 04/09/2014, 13:21 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pernah menyatakan niatnya untuk membeli rumah mantan Gubernur DKI Jakarta Henk Ngantung. Tawaran Ahok tersebut disampaikan kepada istri Henk Ngantung, Hetty Evelyn Ngantung Mamesah, sebelum wafat.

Hal itu dikatakan putra ketiga Henk Ngantung, Kamang Solana Ngantung (46), saat ditemui Kompas.com, Kamis (4/9/2014).

Menurut Kamang, rumah yang rencananya dibeli oleh Pemprov DKI Jakarta itu berada di Gang Jambu, Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur. Rumah dengan luas 2.444 meter persegi ini akan dijadikan taman oleh Ahok.

"Rumah kita mau dibeli sama Pemda. Mau dibikin taman, kata Pak Ahok," kata Kamang Solana Ngantung (46), putra ketiga Henk Ngantung, Kamis (4/9/2014).

Menurut Kamang, tawaran Ahok tersebut langsung disetujui oleh sang ibu. Pembelian akan menggunakan anggaran tahun 2014. Namun, lanjut Kamang, saat ini proses negosiasi harga masih dibicarakan.

Pihak Dinas Pertamanan DKI pernah menawarkan harga sesuai dengan nilai jual obyek pajak (NJOP) di sana. NJOP-nya sebesar Rp 3.313.000. "Tapi, keluarga belum mau. Soalnya kita cuma punya satu, itu saja masalahnya," ujar Kamang.

Ahok, menurut dia, berencana menamai taman tersebut Taman Henk Ngantung. Jika jadi, taman itu ditargetkan akan rampung pada 2015. "Kalau nanti dibeli, kita akan pindah," ujar Kamang.

Seperti diberitakan, Hetty Evelyn Ngantung Mamesah, istri mantan Gubernur DKI Jakarta Henk Ngantung, tutup usia pada Rabu (3/9/2014), di RS UKI, Cawang, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com