Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Petugas Teliti, Pengunjung Berpistol Tak Bisa Masuk Gandaria City

Kompas.com - 08/09/2014, 15:21 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pencopet berpistol seharusnya bisa dicegah masuk ke dalam Gandaria City, Jakarta Selatan, Sabtu (6/9/2014). Sebab, jika petugas memeriksa dengan teliti, pasti akan diketahui pengunjung yang membawa senjata.

"Sekarang kan sudah ada security door sama metal detector. Kalau teliti pasti ketemu, enggak bakalan lolos," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto kepada Kompas.com, Senin (8/9/2014).

Saat pengunjung akan memasuki mal, biasanya pertama-tama harus melewati pintu keamanan atau security door. Pintu ini dapat mendeteksi adanya barang dengan kandungan logam yang biasanya digunakan dalam senjata-senjata tertentu, salah satunya pistol. Selain itu, pengunjung juga biasanya akan diperiksa seluruh badan dengan metal detector.

Menurut Rikwanto, kemungkinan lalainya petugas adalah saat menemukan orang yang saat diperiksa berbunyi, dia hanya mengira kalau itu hanyalah kunci, telepon genggam, atau barang tidak berbahaya lainnya.

Rikwanto berpendapat, standar operasi keamanan di tiap mal dan tempat lainnya harus lebih diperketat. Untuk tempat umum seperti mal, menurut dia, tidak masalah menerapkan sistem keamanan yang lebih ketat karena tujuan orang ke sana adalah untuk belanja.

"Kalau orang enggak punya salah diperiksa pasti biasa saja. Coba kalau orang jahat, pasti marah-marah kayak gitu," ujar Rikwanto.

Terungkapnya copet berpistol ini berawal saat ada seorang ibu yang berbelanja di dalam Lotte Mart. Saat berbelanja, ada seorang pria yang mengikuti ibu itu dari belakang. Hal tersebut, kata Rikwanto, sudah dipantau oleh petugas di sana. Pelaku mengambil dompet milik ibu tersebut, yang diletakkan dalam troli, tanpa diketahui.

Tidak berapa lama, pelaku kembali ke dekat ibu tersebut dan menaruh dompet itu kembali ke dalam troli. Setelah itu, ibu tersebut langsung beranjak pergi.

Satpam yang curiga mendekati pelaku saat masih di dalam Lotte Mart. Ketika disambangi dan ditanya soal dompet yang diambil, pelaku tidak mengaku dan berusaha menghindar. Dia berpura-pura sudah terlambat ke suatu acara.

Dalam kondisi masih dicurigai oleh satpam, pelaku pun diikuti dari Lotte Mart sampai di basement mal, tempat parkir mobil. Merasa tidak nyaman, pelaku pun memulai perselisihan dengan satpam yang mengikuti dia. Tidak sabaran, pelaku mengeluarkan pistol dan menembakkan pistol tersebut ke arah tembok basement. Satpam tetap mengejar pelaku yang telah mengeluarkan satu tembakan hingga ke lantai bawah dari basement tersebut.

Saat di sana, pelaku mencegat pengendara mobil Avanza yang hendak keluar gedung. Di saat itulah, pengendara Avanza disandera oleh pelaku dan disuruh berputar ke lantai atas, dekat pintu masuk mal. Pelaku memasuki mal dan terus dikejar satpam.

Di dalam mal, pelaku kembali menodongkan pistolnya kepada seseorang, yang belum diketahui pengunjung apa bukan. Menghindari kemungkinan adanya korban, satpam mengalah dan mulai menjauh. Pelaku pun memanfaatkan kesempatan itu, lalu kabur dari mal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Megapolitan
Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Petugas Gabungan Evakuasi Seorang Korban Tewas

Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Petugas Gabungan Evakuasi Seorang Korban Tewas

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Serpong adalah Pesawat Latih

Pesawat yang Jatuh di BSD Serpong adalah Pesawat Latih

Megapolitan
UU DKJ Sah, Heru Budi Harap Bisa Tumbuhkan Ekonomi Jakarta Lewat Kegiatan Skala Internasional

UU DKJ Sah, Heru Budi Harap Bisa Tumbuhkan Ekonomi Jakarta Lewat Kegiatan Skala Internasional

Megapolitan
Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Satu Orang Diduga Awak Pesawat Tergeletak

Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Satu Orang Diduga Awak Pesawat Tergeletak

Megapolitan
Pesawat Latih Milik Indonesia Flying Club Jatuh di BSD Serpong

Pesawat Latih Milik Indonesia Flying Club Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Megapolitan
Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com