Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Anggarkan Rp 50 Miliar untuk Beli 20 Mobil Derek

Kompas.com - 09/09/2014, 14:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku Dinas Perhubungan DKI masih kekurangan mobil derek. Untuk mengoptimalkan kebijakan derek retribusi maksimal, ia bakal menambah jumlah mobil derek serta pegawai Dishub DKI. 
 
"Tahun 2015, kita anggarkan untuk membeli 20 mobil derek dan tambah pegawai Dishub lagi karena kita kekurangan orang di sana," kata Basuki di Balaikota, Selasa (9/9/2014).
 
Kebijakan derek retribusi maksimal ini telah diterapkan sejak Senin (8/9/2014) kemarin. Kebijakan itu, kata dia, merupakan ide Unit Pengelola Teknis (UPT) Perparkiran Dishub DKI Jakarta.

Menurut Basuki, parkir liar itu telah melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Selama ini, lanjut dia, warga masih bisa melanggar aturan karena pemerintah tidak berani menerapkan denda maksimal. Karena itu, pada penerapan kebijakan ini, DKI memutuskan menerapkan denda maksimal bagi para pengendara kendaraan bermotor yang parkir di badan jalan hingga Rp 500.000.

"Tapi, saya takut juga orang (Dishub) di lapangan 'bermain' dan disogok oleh pelanggar peraturan itu. Nah, untuk mengatasi hal itu, kita sudah bekerja sama dengan bank agar menyediakan menu pengatur bayar denda non-tunai," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.  

 
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo. Satu unit mobil derek otomatis tersebut berharga Rp 2,5 miliar sehingga total anggaran pengadaan 20 unit mobil derek itu ialah Rp 50 miliar. Syafrin memastikan mobil derek itu dibeli dari perusahaan produsen mobil yang kualitasnya terjamin, seperti Hino.

Saat ini, Dishub DKI hanya memiliki 42 mobil derek yang terdiri dari 14 mobil derek otomatis, 2 mobil derek ukuran besar, dan 26 mobil derek manual. Setiap wilayah, idealnya memiliki 10 unit mobil derek otomatis. Terlebih lagi, lokasi parkir liar di Ibu Kota cukup banyak.

"Kami usulkan ke DPRD sekitar 50 unit mobil derek. Kalau hanya 20 unit yang disetujui, ya tidak apa-apa. Mobil derek itu nanti disebar tiap wilayah," kata Syafrin. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com