Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Katanya Festival Kuliner Betawi, Adanya Gudeg"

Kompas.com - 13/09/2014, 21:14 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengunjung kecewa dengan Festival Kuliner Betawi yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan dengan Lebaran Betawi di Monumen Nasional yang dilaksanakan 2 hari, 13-14 September 2014. Mereka menanyakan tidak adanya makanan Betawi di festival tersebut.

Dian (30), satu di antara sekian banyaknya pengunjung yang kecewa. "Ya, mana makanan khas Betawinya? Katanya festival kuliner Betawi," ungkap perempuan berkerudung biru itu kepada Warta Kota, Sabtu (13/9/2014).

Menurut dia, yang namanya festival kuliner Betawi, pastinya banyak makanan khas Betawinya. Tapi kenyataannya, sudah ditelusuri dari pintu masuk sampai bagian belakang, tak ada satu pun makanan khas warga Jakarta.

"Saya cari laksa, soto Betawi, nasi uduk semur jengkol. Tapi dari depan yang ada cuma tahu gejrot, terus makanan kayak gudeg yang bukan khas Betawi," tutur perempuan yang datang bersama keluarganya itu.

Ia melanjutkan, ada beberapa makanan khas Betawi seperti selendang mayang dan kerak telor. Tetapi, menurut dia, itu bukan makanan khas, hanya makanan sampingan.

"Kerak telor sama selendang mayang mah biasa, di mana-mana ada. Padahal saya dan keluarga sudah menyiapkan perut untuk berburu kuliner di tempat ini. Ya jelas kecewa kirain kayak festival bangau itu," ungkapnya.

Dirinya berharap, ke depannya, jika diadakan lagi festival sejenis ini, makanannya harus disesuaikan dengan temanya.

Pantauan Wartakotalive.com, memang makanan khas Betawi tak ada. Kebanyakan makanan ringan seperti kerak telor, dodol, dan selendang mayang. (Wahyu Tri Laksono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com