Sebagian masih shock dan trauma melihat tempat tinggal mereka ludes di lalap api. Sabtu malam ini, warga mengungsi di tenda bantuan dan berbagai tempat lain yang bisa dijadikan lokasi beristirahat.
"Untuk istriahatnya yang jelas enggak tenang. Kita masih shock dan trauma. Sekarang kita paling beristirahat di tenda," kata Lisye (50), warga RT 01 RW 10, kepada Kompas.com, Sabtu malam.
Menurut Lisye, sejumlah barang miliknya tak dapat diselamatkan dalam musibah tersebut. Hanya beberapa surat berharga dan barang kecil lainnya yang dibawa keluar. Perasaannya masih tak menentu akan menempati tempat tinggal mana selanjutnya.
"Kita masih belum bisa berpikir," ujar Lisye.
Si jago merah yang mengamuk merambat begitu cepat di pemukiman yang saling berdempetan tersebut. Apalagi, saat kejadian, warga mengatakan cuaca dalam kondisi berangin.
"Barang elektronik semuanya habis, tak sempat diselamatkan. Kita hanya bawa surat-surat saja yang bisa diselamatin," ujar Tedi Kristian (40), warga RT 01 RW 10 lainnya.
Pihak pemadam kebakaran menyebutkan, musibah tersebut membuat 650 keluarga dengan jumlah 1.000 jiwa kehilangan tempat tinggal. Penyebab sementara kebakaran diduga dipicu hubungan arus pendek. Penyelidikan bersama kepolisian masih dilakukan terkait musibah ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.