Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Larangan Kendaraan Pelat B Masuk Bogor, Polri Tak Sependapat

Kompas.com - 17/09/2014, 14:20 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Sutarman ikut memberikan komentar soal wacana larangan kendaraan ber-pelat B masuk kota Bogor saat akhir pekan. Rencananya aturan itu akan diberlakukan pada awal tahun 2015.

"Orang Jakarta kalau dilarang ke Bogor kan repot. Jangan begitu kalau bikin aturan," ujar Sutarman saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (17/9/2014).

Sutarman mengatakan, dalam membuat suatu kebijakan, sebaiknya dilakukan dengan tidak mengabaikan aturan-aturan yang lebih tinggi. Menurut dia, seharusnya peraturan daerah tidak bertentangan dengan aturan di atasnya. [Baca: Ahok: Jakarta Macet karena Orang Bogor Juga]

Sutarman mengatakan, undang-undang lalu lintas tidak melarang kendaraan dengan pelat nomor Jakarta, masuk ke suatu wilayah. Hal itu, kata dia, tidak diatur dalam undang-undang.

Saat disebutkan alasan rencana larangan tersebut sebagai sebuah solusi kemacetan, Sutarman mengatakan bahwa Polri adalah mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan. Sutarman juga mengungkapkan, jika larangan tersebut benar dilakukan, tentu akan berdampak terhadap penurunan tingkat ekonomi Kota Bogor.

"Daya tarik kota Bogor akan membuat orang berdatangan, mereka menginap, lalu belanja, makan, itu kan dampak ekonominya luar biasa," kata Sutarman.

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Condro Kirono juga menanggapi rencana Pemerintah Kota Bogor tersebut. Menurut Condro, dalam menentukan aturan tersebut, perlu dilakukan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Selain itu, pemerintah kota juga perlu melakukan survei kemacetan. Nantinya, hasil survei tersebut dapat diajukan sebagai bahan pertimbangan. "Kendaraan dengan pelat apapun bisa beroperasi di seluruh Indonesia. Kalau mau dibatasi, regulasinya harus jelas seperti apa," ujar Condro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com