Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Beli Hewan Kurban di Tempat Tak Berizin

Kompas.com - 23/09/2014, 19:21 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan DKI Jakarta Djarmuni mengimbau warga untuk membeli hewan kurban di tempat yang sudah memiliki izin. Ini demi mendapatkan hewan kurban yang terjamin kualitasnya.

"Tempat yang sudah ada izinnya akan mendapatkan pengawasan langsung dari petugas sehingga kualitasnya lebih terjamin," ujar Djarmuni kepada Kompas.com, Selasa (23/9/2014).

Pengawasan yang dimaksudkan Djarmuni adalah pemeriksaan kesehatan hewan serta syarat-syarat hewan kurban yang ditentukan oleh syariat. Kesehatan meliputi ada atau tidaknya penyakit di dalam tubuh hewan.

Penyakit yang ada pada tubuh hewan kurban, kata dia, dapat menular kepada orang yang mengonsumsinya sehingga berisiko terhadap kesehatan. Sementara itu, syarat hewan kurban yang ditentukan oleh syariat, contohnya hewan jantan dan berfisik lengkap.

"Misalnya, ada hewan yang sudah dikebiri, tentu dilaporkan dan diberi keterangan supaya tidak dijadikan hewan kurban," kata Djarmuni.

Hewan yang bertubuh terlalu besar juga akan diperiksa lebih lanjut apakah karena pengaruh obat-obatan tertentu atau tidak.

Djarmuni mengatakan, pihaknya akan memberikan tanda untuk tempat yang sudah diperiksa sehingga warga dengan mudah mengetahuinya.

Pemeriksaan juga dilakukan secara berkala. Hal ini untuk mengantispasi bila ada hewan yang baru didatangkan setelah pemeriksaan sebelumnya dilakukan.

Djarmuni memperkirakan, akan ada sekitar 1.275 tempat penampungan hewan kurban di seluruh DKI Jakarta, termasuk di Kepulauan Seribu.

Sementara itu, tenaga yang dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala adalah 576 orang yang terdiri dari petugas dinas, suku dinas, dokter hewan praktik, dan mahasiswa kedokteran hewan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com