Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khotbah Idul Adha Jimly Asshidiqie

Kompas.com - 04/10/2014, 09:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshidiqie mengatakan, pemimpin dalam setiap tingkatan harus berperilaku adil secara individual dan sanggup membangunnya secara sosial dalam kehidupan bersama.

"Salah satu ciri manusia yang diidealkan dalam Islam adalah pemimpin adil (imammun 'aadilun), sebagai salah satu dari tujuh golongan yang dijamin Rasulullah akan masuk surga," ujarnya dalam khotbah Idul Adha 1435 H di Lapangan Masjid Agung Al Azhar Jakarta, Sabtu (4/10/2014).

Ia menjelaskan, pemimpin adil bukan hanya adil dalam pribadi, melainkan juga mampu menggerakkan roda kehidupan bersama sesuai besar dan luasnya wilayah tanggung jawab pemimpin.

Jika pemimpin tidak adil atau tidak mampu membangun keadilan, kata Jimly, maka pemimpin seperti ini akan dituntut pertanggungjawabannya kelak di hari akhirat.

"Untuk itu, kita memerlukan pemimpin yang berkomitmen membangun dan menegakkan keadilan, mampu menata dan mengembangkan sistem yang berorientasi keadilan," katanya.

Kendati demikian, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut mengingatkan bahwa tuntutan dan harapan terhadap pemimpin adil sama pentingnya dengan upaya masing-masing masyarakat mengadakan perbaikan mulai dari diri sendiri.

Ia mencontohkan kepemimpinan Khalifah Abubakar As-Shiddiq, bahwa Umar Ibn Khattab yang pernah diangkat menduduki jabatan sebagai qadhi di kota Madinah.

Setelah setahun menjabat, Umar Ibn Khattab datang menghadap khalifah untuk menyampaikan maksud menyerahkan kembali jabatannya kepada khalifah.

Alasannya, lanjut Jimly, rakyatnya sudah mengerti apa yang menjadi hak mereka dan tidak menuntutnya berlebihan, serta apa yang menjadi kewajiban bagi mereka tidak ada yang berusaha menguranginya.

"Itu gambaran kenyataan dalam kehidupan bersama di zaman Rasulullah dan para khulafaurrasyidin seperti dikatakan Umar Ibn Khattab," kata guru besar hukum tata negara tersebut.

Sementara itu, pada shalat Idul Adha yang diikuti ribuan umat Muslim tersebut, bertindak sebagai imam adalah Agus Nurqowim dan dimulai tepat pukul 07.00 WIB.

Hingga Sabtu pagi, panitia Idul Adha kompleks perguruan dan Masjid Agung Al Azhar Jakarta menerima sebanyak 55 ekor sapi dan 786 ekor kambing.

Khusus di masjid, hari ini juga dilakukan pemotongan hewan kurban sebanyak 14 ekor sapi dan 52 ekor kambing.

Sedangkan sisanya pemotongan dilakukan di setiap tingkatan sekolah sebagai bentuk pembelajaran siswa dan dibagikan kepada yang berhak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com