Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Fraksi Setuju Pengunduran Diri Jokowi, Catatan dari Koalisi Merah Putih

Kompas.com - 06/10/2014, 18:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesembilan fraksi di DPRD DKI Jakarta menyetujui pengunduran diri Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pernyataan itu disampaikan dalam rapat paripurna pandangan fraksi-fraksi DPRD DKI terhadap pengunduran diri Jokowi, di Gedung DPRD DKI, Senin (6/10/2014).

Meski demikian, ada beberapa catatan yang disampaikan oleh sejumlah fraksi, terutama fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. [Baca: Jokowi Tolak Beri Pertanggungjawaban Kerja Sebagai Gubernur]

Untuk fraksi Gerindra, catatan yang disampaikan adalah pentingnya pemerintah membuat peraturan yang tegas dan mengikat mengenai kepala daerah yang mengundurkan diri di tengah masa jabatannya untuk naik jabatan menjadi presiden.

Hal itu dimaksudkan agar ke depannya tak ada lagi kepala daerah yang menggunakan posisinya sebagai batu loncatan untuk jabatan yang lain. [Baca: "Diberhentikan" Gerindra, Ini Kata Jokowi...]

"Periode lima tahun masa jabatan gubernur/kepala daerah dan wakil sebaiknya diatur dalam perundang-undangan dan peraturan yang mengikat sehingga jabatan tidak mudah dilepaskan begitu saja. Tidak hanya dijadikan batu loncatan untuk jabatan lain yang hal tersebut dapat berdampak negatif dalam proses pembangunan dan pengambilan kebijakan strategis bagi warga Jakarta ke depan," kata anggota fraksi Gerindra, Abdul Ghoni.

Sedangkan fraksi PKS memberi catatan, ke depannya Jokowi harus tetap terus komitmen untuk membenahi pembangunan di Jakarta, meski dalam kapasitasnya sebagai Presiden Republik Indonesia.

"Meski kami sebenarnya menyayangkan kepergian saudara gubernur saat tugasnya belum tuntas, apalagi saudara gubernur pernah berjanji untuk memimpin Jakarta selama lima tahun, fraksi PKS berharap saudara gubernur tetap memberikan komitmen dan perhatian bagi pembangunan Jakarta, meski dalam kapasitasnya sebagai Presiden Republik Indonesia," kata anggota fraksi PKS, Abdurrahman Suhaimi.

Sementara fraksi Demokrat-PAN meminta Jokowi segera menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) selama ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, sebagai tanggung jawab terhadap berbagai kebijakan yang telah dilaksanakannya selama hampir dua tahun terakhir.

"Jokowi harus memberikan LPJ selama menjabat, sejak dilantik dan diambil sumpahnya sebagai Gubernur DKI Jakarta, sampai dengan pengunduran diri dan pemberhentian dirinya disetujui DPRD DKI," kata anggota fraksi Demokrat-PAN, Taufiqurrahman.

Menurut Taufiqurrahman, efektivitas penyelenggaraan pemerintahan harus dapat dilihat dengan sebuah standar kinerja yang dapat diukur dan dapat dipertanggungjawabkan di hadapan publik.

"Dengan adanya LPJ, mundurnya seorang gubernur tidak akan meninggalkan masalah dibelakangnya dan dapat mengganggu kinerja pemerintahan di masa yang akan datang," kata Taufiqurrahman.

Rapat paripurna pandangan fraksi-fraksi DPRD DKI terhadap pengunduran diri Jokowi dipimpin oleh Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi yang didampingi tiga orang wakilnya, yakni M Taufik, Triwisaksana, dan Abraham Lunggana. Sementara satu orang wakil ketua lainnya, yakni Ferrial Sofyan tidak hadir karena sedang menunaikan ibadah haji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com