JAKARTA, KOMPAS.com — Raut muka Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tampak khawatir ketika melihat banyaknya perlengkapan "perang" Satpol PP yang tergeletak di lantai selasar Balaikota, Rabu (8/10/2014).
Ketika itu, Basuki sedang melayani pertanyaan para wartawan. Pria yang akrab disapa Ahok itu juga tampak tidak fokus dalam menjawab pertanyaan. Matanya terus mengarah pada ratusan tameng, pentungan, dan helm yang tergeletak di sana.
Penasaran, Basuki tiba-tiba langsung mendatangi selasar dan mengambil sebuah helm yang tergeletak.
Basuki (B): Ini ada demo lagi ya?
Ajudan Basuki (AB): Enggak Pak, ini hanya antisipasi saja.
Beberapa personel Satpol PP di sana dengan sigap menjelaskan kepada Basuki bahwa mereka hanya mengantisipasi adanya aksi unjuk rasa meskipun pada hari ini tidak ada agenda unjuk rasa.
Ajudan Basuki kemudian memanggil Komandan Peleton Penegakan Hukum Satpol PP DKI Jakarta Wawin Wahyudi.
Komandan Satpol PP (KPP): Ini hanya antisipasi (demo) saja, Pak.
Basuki kemudian mengambil sebuah helm dan pentungan yang ada di sana. Ia tampak memegang dan mengamati helm berwarna hitam bertuliskan Pol PP itu.
B: Tongkatnya mana nih tongkatnya? Harus ada tongkat biar kayak mau perang. Ha-ha-ha.
Pewarta yang meliputnya langsung meminta dan menggoda Basuki untuk memegang tameng serta memakai helm. "Ayo dong Pak, pakai pak helmnya," ujar para pewarta.
B: Ah enggak cukup sama kepala saya kalau helmnya segini. Ini kalau demo turun terus ke lapangan?
KPP: Kami koordinasi dengan Polda Metro Jaya. Barisan pertama yang menghadang aksi kepolisian, kalau keadaan sudah tidak kondusif, baru kami kerahkan (pengamanan).
B: Latihan pengamanan ini dari mana?
KPP: Kami dapat pelatihan juga bersama Polda Metro Jaya.
B: Kalau helm ini berat ya, Pak. Harganya berapa?
KPP: Iya Pak, ini helmnya beratnya 3-4 kilogram, lumayan juga, kena batu sih tahan, sudah dicoba pas kemarin yang kasus BMW. Kalau harganya kami enggak tahu.
Basuki pun mencoba kekuatan tameng yang biasa dipakai Satpol PP. Ia memakai dan meniru gaya bertahan seakan-akan diserang musuh. Ia menggerakkan kaki dan tameng seperti memukul mundur para massa.
B: Wuih keren ya. Sudah kayak film perang kolosal tamengnya. Sudah ah sudah tua saya. Ha-ha-ha.
Ia langsung menyalami personel Satpol PP di sana dan menuju mobil dinasnya yang telah terparkir di samping selasar Balaikota. Sementara itu, Wawin menjelaskan bahwa jajarannya berjaga untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa Front Betawi Rempug (FBR).
"Sebagai back-up kepolisian di ring dua dan ring tiga, seperti kemarin tidak terduga pas FPI. Ada rencana demo, FBR mau demo, mungkin kalau sudah jam segini enggak datang, ya enggak jadi. Polisi sudah ada di depan," kata Wawin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.