JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak SMP 163 Kalibata, Jakarta Selatan, menyatakan bahwa siswanya, Putra Perdana Hermawan (12), tidak melompat dari jendela kelasnya di lantai 4.
"Dia itu nggak lompat. Kalau dia lompat kan artinya dia sengaja lompat," kata Anggodo, guru Olahraga SMP 163, saat ditemui di sekolah, Jumat (10/10/2014).
Ia menjelaskan, jika dilihat dari posisi jendela di ruang kelas itu, Putra tidak mungkin langsung melompat. Jendela kelas tidak lebar, tetapi pendek dan kecil. Untuk mencapai jendela, ia harus memanjat bangku sekolah.
Dia mengatakan, di bagian genteng tempat Putra terjatuh juga terdapat debu yang terhapus karena bekas panjang pijakan kaki yang diduga milik Putra.
"Ini kan jadi salah satu tanda kalau dia sebenarnya terpeleset," ujarnya.
Putra diduga terpeleset saat akan membantu temannya menyembunyikan ponsel teman-temannya karena ada razia sekolah. Anggodo mengatakan, Putra kemudian naik ke jendela. Namun, karena panik, ia pun terpeleset dan jatuh dari lantai 4 di sekolahnya.
Putra menderita luka parah akibat terjatuh. Setelah dirawat selama sekitar satu jam di RS Siaga Raya, Pasar Minggu, Putra meninggal dunia pada pukul 11.45 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.