Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Katanya Taman, Kok Jadi Tempat Dagang?

Kompas.com - 11/10/2014, 12:12 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ruang terbuka hijau di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, bertambah berkat kehadiran Taman Pluit Putra Putri. Tempat tersebut diresmikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Sabtu (11/10/2014).

Taman Pluit Putra Putri sebenarnya tidak sepenuhnya baru. Pasalnya, taman tersebut merupakan hasil pengembalian fungsi taman dari tempat yang sebelumnya digunakan untuk berjualan tanaman dan guci.

"Sudah lama saya dengar ada Taman Pluit Putra Putri ini, tetapi mana tamannya? Yang ada malah orang dagang," ujar Ahok di sela-sela acara peresmian.

Ahok mengatakan, pengembalian fungsi taman merupakan bentuk penertiban lahan-lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Taman, kata dia, berfungsi untuk kepentingan orang banyak, bukan dimanfaatkan untuk keperluan bisnis.

Karena itu, Pemprov DKI mulai menertibkan pedagang-pedagang di Taman Pluit Putra Putri sejak awal tahun 2014. Namun, prosesnya cukup alot sehingga baru dapat benar-benar dibersihkan pada Agustus 2014.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budi Karya Sumadi mengatakan, pada tahun 1990-an, taman tersebut ditempati oleh warga untuk berdagang. Pedagang sudah berjualan di tempat tersebut selama sekitar 20 tahun tanpa uang sewa.

"Kini, mereka harus pindah, dan taman memiliki fungsi sebagaimana mestinya," ungkapnya.

Sebagai informasi, pada 28 Agustus 2014 lalu, tim gabungan sejumlah instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membongkar 40 bangunan serta 112 lapak dan kios di lahan seluas 3,3 hektar tersebut.

Setelah para pedagang digusur, proses pembangunan langsung dilakukan. Tujuannya supaya tidak kembali digunakan sebagai tempat berdagang.

Kini taman tersebut sudah selesai dibangun dengan fasilitas, antara lain, lintasan joging sepanjang 1 kilometer, batu-batu refleksi, dan mainan anak-anak. Di taman tersebut terdapat tanaman-tanaman seperti palem dan tanaman hias lainnya.

Di lokasi tersebut juga terdapat patung putri Betawi berwarna merah berukuran sekitar 4 meter. Selanjutnya, area ini juga akan dipasangi patung putra Betawi berwarna putih. Keduanya merupakan lambang dari budaya Betawi yang diharapkan menjadi identitas dari taman tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com