Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Serapan Anggaran Tahun Ini Payah

Kompas.com - 13/10/2014, 14:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengatakan bahwa serapan anggaran tahun ini merupakan yang terburuk dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Hingga awal Oktober 2014 ini, penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2014 sebesar Rp 72,9 triliun baru terserap sekitar 30 persen.

"Tahun ini (serapan anggaran) payah," kata Basuki, di Balaikota, Senin (13/10/2014).

Menurut dia, Pemprov DKI hanya mampu menyerap anggaran maksimal hingga 65 persen pada akhir tahun. Basuki mengaku tak mempermasalahkan besarnya sisa lebih penghitungan anggaran (silpa) yang dihasilkan karena tidak terserapnya anggaran.

Dia mengatakan, lebih baik angka silpa besar daripada anggarannya diselewengkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) DKI.

Selain itu, lanjut dia, kecilnya serapan anggaran disebabkan pemusatan pelelangan barang dan jasa di unit layanan pengadaan barang dan jasa pemerintah (ULP) DKI Jakarta.

"Kemarin, kami memangkas banyak anggaran juga. Daripada mereka (SKPD UKPD) boros tidak karuan, ya lebih baik tidak usah dipakai. Tahun depan, baru bisa optimal dan kami kebut semua program," kata Basuki.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Endang Widjajanti mengatakan, serapan anggaran baru Rp 21,8 triliun dari total APBD DKI Rp 72 triliun. Tidak terserapnya anggaran berasal dari beberapa SKPD dan UKPD.

Namun, yang paling besar berada di dinas yang memiliki kontribusi besar atas penyerapan anggaran, seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU), Pendidikan, dan Perhubungan DKI Jakarta.
Proses kelengkapan dokumen lelang oleh SKPD pada ULP DKI yang belum lengkap juga menghambat penyerapan anggaran.

Namun, lambat laun, klaim dia, masalah itu sudah bisa diatasi. "Kalau dulu kan proses dulu dan kelengkapannya bisa entar-entar. Tetapi, sekarang semuanya sudah mulai lancar," ucapnya. Ke depannya, akan ada badan ULP DKI yang bisa membantu proses penyerapan anggaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com