Alhasil, kendaraan lain hanya punya ruang satu dari tiga lajur yang sudah "dikuasai" angkot. Pantauan Kompas.com, sekitar pukul 14.30, ujung kemacetan sampai ke daerah Blok F.
Sejumlah angkot berwarna biru muda ini menyebabkan antrean dari depan pintu masuk dan keluar Blok A memanjang sampai ke belakang. "Ini sudah biasa, kayak begini terus. Pernah macet sampai stasiun," kata salah satu pedagang yang berjualan di depan Blok A, Rosmi, Selasa (14/10/2014).
Kawasan stasiun terpantau cukup jauh, bahkan sudah keluar dari kawasan Pasar Tanah Abang, yakni setelah Blok F dan Blok G. Di arah sebaliknya, di Stasiun Tanah Abang, juga dipenuhi oleh angkot yang menaikkan dan menurunkan penumpang.
Selain angkot, bus besar juga turut menyebabkan kemacetan di Tanah Abang. Trayek bus yang melewati Tanah Abang bisa lebih dari lima sehingga setiap beberapa menit sekali muncul bus yang sama dan memenuhi ruas Jalan Tanah Abang.
Guna mengatasi kemacetan tersebut, sesekali petugas Dinas Perhubungan menegur dan menyuruh angkot di depan Blok A untuk jalan. Adapun bagi yang tidak patuh, akan dikenakan sanksi, seperti bajaj yang telah diangkut petugas, sore ini.
Upaya petugas yang menertibkan arus lalu lintas ini dinilai tidak selamanya berhasil. Ada juga sopir angkot maupun kendaraan umum lain yang tidak patuh.
"Ada yang sudah disuruh pergi, pas petugas enggak ada, dia mundur lagi, mengetem lagi," kata petugas Dishub, Sulaeman. Kemacetan di Tanah Abang salah satunya diperkirakan karena jam pulang kerja karyawan serta pemilik toko di sana. Dari semua toko dan pasar yang ada, jam tutupnya beragam, mulai dari pukul 15.00 sampai pukul 17.00.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.