"Pocong" yang dibawa para PKL itu merupakan bentuk protes terhadap Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Para PKL ini menuntut Bima Arya untuk merealisasikan janjinya.
"Sudah tiga bulan kami tidak bisa berjualan setelah Bima Arya menertibkan tempat jualan kami. Mana janji Wali Kota mau menyiapkan lokasi baru buat kami berjualan," teriak Kanan Bule, salah satu pendemo dengan suara lantang.
Kanan mengatakan, selama ini para PKL mendukung Bima Arya untuk menjadi Wali Kota Bogor. "Tapi, apa balasan Bima Arya setelah jadi Wali Kota, kami malah digusur," kata pria tersebut sambil mengacungkan foto bergambar dirinya dengan Bima Arya.
Tuntutan serupa disuarakan Somad (45), PKL lain. Dia mengatakan, Bima Arya hanya bisa menertibkan PKL tanpa memedulikan nasib pedagang setelah lapak jualannya ditertibkan.
"Apa Bima Arya memikirkan kita makan apa setelah tempat jualan ditertibkan. Mana janji Wali Kota mau menyiapkan lokasi buat kita jualan," katanya.
Hingga Selasa sore, ratusan PKL masih memenuhi halaman Balaikota Bogor. Mereka menunggu perwakilan pedagang yang melakukan pertemuan dengan Bima Arya. Sambil menunggu pertemuan, para PKL menyanyikan lagu "Indonesia Raya".
(Soewidia Henaldi/Dian Anditya Mutiara)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.