Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuatan Kartu Jakarta Pintar Dibekingi Parpol, Siswa Mampu Bisa Lolos

Kompas.com - 15/10/2014, 09:37 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Politik dan LSM diduga memiliki peran dalam pembuatan Kartu Jakarta Pintar selama ini. Hal ini seperti yang dikatakan oleh guru SDN Kenari 08 Pagi, Wahyono, Selasa (14/10/2014).

Partai politik ini terlibat dalam pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bagi masyarakat yang akan mengajukan KJP. Salah satu syarat untuk membuat KJP adalah keluarga siswa tersebut harus memiliki SKTM dari kelurahan supaya menjamin bahwa mereka benar-benar datang dari kalangan kurang mampu.

Kata Wahyono, beberapa kali ada orangtua siswa yang dianggap mampu, bisa memiliki SKTM dari kelurahan. Sehingga, orangtua siswa tersebut bisa mengurus KJP ke sekolah.

"Pernah ada kader parpol di satu wilayah misalnya. Bilang ke orangtua, 'sudah bilang saja ke lurahnya, disuruh saya,' akhirnya yang seharusnya tidak dapat SKTM malah bisa," ujar Wahyono.

Namun, Wahyono tidak mengatakan parpol mana yang melakukan tindakan itu. Sistem pengusulan KJP yang bermula dari sekolah ini dianggap langkah tepat. Sekolah dapat menyeleksi langsung siapa yang berhak mendapat KJP dan mengurus SKTM.

Wahyono mengaku heran, banyak orangtua murid yang sebenarnya mampu, tetapi bersikukuh untuk mendapatkan KJP. Bahkan hingga menyerang sekolah untuk segera memproses berkas pendaftaran KJP mereka.

Ada pula orangtua siswa yang sebenarnya berhak mendapatkan KJP, tetapi tidak mengusulkan. Bahkan ada anak yatim di sekolahnya yang ibunya tidak mau membuat KJP karena merasa masih mampu.

SDN Kenari 08 Pagi memiliki 45 siswa penerima KJP. Setelah penerima ditentukan oleh sekolah, sekolah akan mengevaluasi ulang mengenai siswa yang berhak mendapat KJP. Para guru akan mendatangi ke rumah siswa untuk memastikan hal itu.

Maka, bisa saja orangtua siswa yang sebelumnya menerima KJP, tiba-tiba tidak menerimanya lagi karena pihak sekolah menganggap dia tidak berhak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com