Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancol Ancam Pidanakan dan Kosongkan Paksa Sea World...

Kompas.com - 16/10/2014, 15:47 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pembangunan Jaya Ancol berencana untuk mengambil langkah hukum dengan memidanakan Sea World Indonesia. Dasarnya, pengelola wahana wisata air itu dianggap telah menduduki lahan milik Jakarta.

"Kami sedang mengkaji tentang aspek pidana," kata Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Gatot Setyowaluyo dalam jumpa pers di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (16/10/2014).

Menurut Gatot, perjanjian kerja sama selama 20 tahun antara Ancol dan Sea World berakhir per 20 September 2014. Dia menyebutkan, kerja sama itu memakai pola build, operate, and transfer (BOT).

Kerja sama ini, lanjut Gatot, mengatur bahwa Sea World sebagai mitra Ancol harus membangun, mengelola, dan mengoperasikan wahana selama masa perjanjian. Sesudahnya, Sea World harus menyerahkan kembali wahana dan pengelolaannya kepada Ancol.

"Sekarang waktunya dilakukan T atau transfer itu. Masalahnya, mereka tidak mau menyerahkan aset itu ke Ancol. Masalah utamanya itu," ujar Gatot.

Kalaupun Sea World hendak mengajukan perjanjian baru, Ancol meminta mereka terlebih dahulu menyerahkan asetnya terkait wahana itu. Baru sesudahnya, kata Gatot, negosiasi bisa dilakukan lagi.

"Imbauan kami, Sea World bisa serahkan seluruh aset itu," ujar Gatot. Apabila hal ini tidak diindahkan, Ancol berencana mengambil langkah selanjutnya, yakni pengosongan paksa. "Tentu nanti ujungnya pengosongan dengan paksa. Tapi, harapan kami jauh dari itu," imbuh dia.

Gatot menolak berandai-andai pengosongan paksa akan terjadi, apalagi soal mekanisme pengosongan paksa itu. "Langkah konkret dilihat saja. Tapi, kami sesuai prosedur hukum," tepis dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com