Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Monas: Sudah Makan Gratis, Buang Sampah Sembarangan

Kompas.com - 21/10/2014, 18:16 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola kawasan Monumen Nasional menyayangkan sikap pengunjung acara perayaan pelantikan Presiden Joko Widodo yang ia anggap tidak pandai bersyukur. Hal itu karena banyak pengunjung yang membuang bungkus makanan sembarangan dari makanan yang mereka dapatkan secara gratis.

"Kok ya sudah makan gratis, habis makan tidak mau buang sampah ditempatnya," kata Kepala Unit Pengelola Monas Rini Hariyani saat dihubungi, Senin (21/10/2014). Rini pun berharap agar Presiden Joko Widodo bisa segera mengimplementasikan wujud dari program revolusi mental yang ia canangkan. [Baca: Seusai Syukuran Rakyat, Monas Jadi Lautan Sampah]

Dengan adanya revolusi mental, nantinya warga akan memahami pentingnya menjaga kebersihan. "Makanya dengan adanya revolusi mental diharapkan ke depannya masyarakat kita lebih memahami artinya kebersihan," ujar Rini.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas memprediksi jumlah sampah yang dihasilkan selama perayaan pelantikan Jokowi pada Senin (20/10/2014) kemarin mencapai 100 ton.

Sampah tersebut berasal dari penyelenggaraan acara kirab budaya di Jalan MH Thamrin, tepatnya dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Monas; maupun yang berasal dari acara Syukuran Rakyat Salam 3 Jari, di Lapangan Monumen Nasional.

"Prediksinya sekitar 80-100 ton sampah. Tetapi itu masih prediksi ya. Sebab belum semua masuk ke TPST Bantargebang. Jadi jumlah timbangan riil belum ada," kata wanita yang akrab disapa Tyas itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi : Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi : Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com