Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Di Sini Jangan Ada Lagi Orang Politik, Deh!

Kompas.com - 23/10/2014, 11:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana membangun pemerintahan DKI tanpa campur tangan maupun kepentingan politis. Ia ingin menunjukkan bahwa masih banyak pegawai negeri sipil (PNS) DKI yang berkompeten dan memiliki keinginan mewujudkan Jakarta Baru.

"Makanya, saya bilang, kalau di sini (DKI) jangan ada lagi orang politik, deh. Walaupun jabatan saya politik, tapi PNS merasa dihargai," kata Basuki, di Balaikota, Kamis (23/10/2014).

Pria yang akrab disapa Ahok itu ingin membuktikan bahwa banyak PNS jujur dengan melakukan lelang jabatan untuk seluruh jabatan strategis, mulai dari jabatan eselon IV hingga eselon II. Staf yang memiliki golongan III-B bisa mengikuti tes assessment dan lelang jabatan untuk menduduki posisi pejabat eselon IV.

Basuki merasa, peraturan yang ada selama ini menyebabkan banyaknya PNS memiliki potensi tidak cepat dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi. Pejabat yang dapat menduduki jabatan eselon II hanya berputar dari satu pejabat ke pejabat lainnya.

"PNS DKI itu banyak yang bagus untuk naik (jabatan) sebetulnya, tapi enggak ada kesempatan. Nah, biasanya orang politik itu memang tidak memberikan kesempatan pada PNS, sekarang saya mau kasih yang terbaik dong (buat PNS)," kata Basuki.

Untuk merealisasikan keinginannya itu, Basuki juga tidak akan memilih calon wagub DKI dari partai politik. Dua parpol pengusung Jokowi-Basuki pada Pilkada DKI 2012 memiliki hak untuk mengusung calon wagub DKI pendamping Basuki.

Daripada hubungan kedua partai semakin tidak harmonis, lebih baik dia memilih calon wagub DKI dari unsur birokrat, yakni Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Sarwo Handayani.

"Jadi nanti kalau saya pilih Pak Djarot (PDI-P), Gerindra marah ke saya. Kalau saya pilih Pak Muzani (Sekjen Gerindra), PDI-P yang marah sama saya. Kalau Bu Yani kan netral, orang yang bekerja," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com