Kawasan itu akan menjadi area kerja pembangunan jalur transisi, terkait pembangunan MRT. Jalur transisi adalah perpindahan dari rute bawah tanah ke rute jalan layang MRT, dan sebaliknya.
Berbeda dengan halte yang dibongkar, dua halte sementara tidak ditempatkan di median jalan, melainkan di tepi jalan.
“Perubahan halte transjakarta di area Jalan Sisingamaraja harus dilakukan untuk mendukung pembangunan Stasiun MRT Sisingamangaraja,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami, Selasa (28/10/2014).
Dono menjelaskan, pekerjaan pembongkaran halte transjakarta Masjid Agung akan dilakukan mulai pada November 2014. Meski demikian, kata dia, saat ini pembangunan halte pengganti telah selesai dan sudah mulai diuji coba pada Senin (27/10/2014).
Halte tersebut akan diserahterimakan kepada PT Transjakarta pada Rabu (29/10/2014). "Kami juga telah mengecat ‘karpet merah’ sebagai penanda jalur busway yang dialihkan dari median ke sisi jalan," ujar Dono.
Dono berharap karpet merah itu akan diperhatikan oleh pengguna jalan untuk memberikan jalan terlebih dahulu kepada transjakarta yang melintas, merapat ke halte di sisi jalan.
Selain masalah halte ini, Dono mengatakan pada November 2014 akan ada pula pengurangan jumlah lajur di Jalan Sisingamangaraja. Setiap jalur jalan dari arah utara maupun selatan akan berkurang satu lajur.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan masyarakat selama proses konstruksi MRT Jakarta ini berlangsung. Diharapkan kepada para pelintas kendaraan untuk mematuhi rambu-rambu dan juga mengikuti petunjuk petugas di lapangan” ujar Dono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.