Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Baru Pencurian di Rumah, Pelaku Berpura-pura Jadi "Orang Pintar"

Kompas.com - 31/10/2014, 19:56 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi mengungkap kasus pencurian dengan modus memperdaya pembantu rumah tangga. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto mengatakan, pelaku kerap mengincar rumah mewah.

"Rata-rata kesejahteraan hidupnya level atas. Seperti delapan lokasi (tempat kejadian perkara), hampir di rumah elite," kata Heru kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (31/10/2014).

Dalam melancarkan aksi, DS, "sang kapten", berperan layaknya "orang pintar". Lalu, AAP berperan sebagai sopir yang turun dari dalam mobil untuk berpura-pura menanyakan alamat ke pembantu dan H sebagai orang yang meyakinkan pembantu. [Baca: Pencurian Bermodus Perdaya PRT, Dua Pelaku Tertangkap dan Satu Tewas]

Komplotan ini sudah beraksi sejak lama dan mereka masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pelaku membawa perhiasan emas senilai Rp 21 juta, di Jalan Raya Bintaro, Jakarta Selatan, membawa emas senilai Rp 132 juta.

Di Pondok Indah, Jakarta Selatan, pelaku mencuri emas senilai Rp 132 juta. Di Perumahan Aries, Jakarta Barat, pelaku membawa emas senilai Rp 25 juta. Di Cimanggu, Bogor, pelaku membawa kabur emas senilai Rp 57 juta.

Kemudian, di Perumahan Jalan MPR, Cilandak, pelaku membawa emas senilai Rp 22 juta, di daerah Cilandak, Jakarta Selatan, mengambil emas senilai Rp 3 juta, dan di perumahan Kapuk Muara, Jakarta Utara, pelaku membawa emas, laptop, jam tangan, dengan total Rp 30 juta.

"Sebagian sudah dijual. Sekarang diamankan ada di atas Rp 100 juta," kata Heru. Polisi membawa sejumlah barang bukti yang tersisa dari tangan pelaku, mulai dari perhiasan emas, uang, gelang, kalung, buku tabungan, batu giok, laptop, dan handphone.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com