Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendung Menggelayuti Jakarta, Pedagang Jas Hujan Mulai Mangkal

Kompas.com - 08/11/2014, 15:05 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mendung yang menggelayuti Jakarta beberapa hari ini, menjadi pertanda bagi para pedagang kaki lima untuk mulai menggelar lapak jas hujan. Salah satu lokasi tempat gerobak mereka "mangkal" adalah kawasan Matraman, Jakarta Timur.

"Dari kemarin kan kelihatan sudah mendung mulu. Rintik juga sudah, ya kami pedagang jualan saja. Mumpung waktunya (hujan)," ujar Kariyadi, salah satu pedagang, saat disinggahi Kompas.com, Sabtu (8/11/2014).

Melintasi Jalan Matraman Raya dari arah Salemba hingga Jatinegara, para pedagang seperti Karyadi terlihat berderet. Gerobak dengan beragam jenis dan warna jas hujan, menjadi penanda.

Karyadi yang mengaku berasal dari Jawa Tengah ini tak menampik bahwa dia adalah pedagang musiman jas hujan. Dia pun mengatakan tak sendirian memerani pekerjaan itu.

Di luar musim penghujan, kata Karyadi, dia berjualan barang lain tanpa dia sebutkan jenis barang yang dia maksud. Namun, begitu awan sudah kerap terlihat di langit Jakarta, dia pun beralih menjual jas hujan.

Jas hujan yang dia tawarkan mulai model jaket dan celana hingga ponco, dengan jenis bahan mulai dari serupa plastik tipis hingga serupa terpal tebal. Setiap hari dia mencari peruntungan dari jas itu dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.

Seperti halnya Karyadi, Hari yang dijumpai Kompas.com di kawasan Jatinegara mengaku berjualan jas hujan secara musiman saja. "Untungnya lumayan, kecuali kalau kepepet kasih harga buat habisin barang saja."

Kepepet versi Hari adalah saat musim penghujan sudah mendekati akhir. Selama musim hujan, Hari menjual jas hujan dagangannya seharga Rp 50.000 hingga Rp 300.000. Dari pengalamannya selama ini, ujar dia, pembeli jas hujan di tepi jalan cenderung membeli jas dengan harga termurah. "Itu pun masih nawar," ujar dia datar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com