Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempelkan Tiket Elektronik, Tarif Transjakarta Rp 10

Kompas.com - 10/11/2014, 13:26 WIB
Desy Selviany

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dengan hanya membayar Rp 10, penumpang dapat naik bus transjakarta ke mana pun. Layanan itu hanya berlaku pada hari ini, Senin (10/11/2014). Namun, layanan dalam rangka menyambut Hari Pahlawan itu hanya bisa dimanfaatkan oleh penumpang yang menggunakan e-ticketing.     

Ketika Kompas.com mencoba menempelkan tiket elektronik ke pintu masuk selter, tertera Rp 10 di layar hijau pintu tersebut. Biasanya, angka di layar hijau itu menunjukkan Rp 3.500.

Ai, salah satu penumpang transjakarta yang ditemui di Selter Harmoni, mengaku baru tahu tentang penerapan harga Rp 10 ketika melihat pengumuman di loket. [Baca: Tarif Rp 10 Transjakarta Tak Berlaku untuk Penggunaan Tiket Kertas]

"Baru tahu ini juga pas lihat pengumuman di loket Harmoni. Tadi saya dari Halte Kebon Jeruk enggak tahu, dikira kena kayak biasa," ujar wanita yang sudah menggunakan e-ticketing ini.

Di depan loket Selter Central Harmoni memang tertera pengumuman di kertas A4 bertuliskan tinta merah yang isinya "E-ticketing transjakarta Rp 10 di 10 November".

Berbeda dengan Ai, penumpang lain, Jeni (65), mengaku sudah tahu tarif Rp 10 pada Hari Pahlawan ini. "Oh sudah tahu saya dari televisi. Cara bagus untuk mengingat jasa pahlawan. Hanya sayangnya kan engggak semua penumpang pakai e-ticket," ucapnya.

Salah satu petugas di Selter Central Harmoni menjelaskan, penerapan Rp 10 berlaku 24 jam sejak pukul 00.01 malam tadi sampai pukul 23.59 malam nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com