Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2014, 08:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi tengah mengarahkan penyidikan terhadap seorang pria berinisial JAH karena pria inilah yang terakhir bersama Sri Wahyuni (42), sebelum ditemukan tewas di area parkir Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang. Polisi juga tengah mendalami kemungkinan korban dibunuh dengan cara dicekik.

Dari hasil penyelidikan sementara, tas milik korban tak ditemukan alias hilang di lokasi kejadian, area parkir kendaraan Terminal 2D, Bandara Soetta.

"Pihak kami juga sudah menyelidiki di TKP (tempat kejadian perkara). Tas korban, yang kemungkinan berisi dompet HP dan segala macamnya, tak ditemukan. Yang ditemukan hanya tas sekolah dan kartu identitas pelajar milik anaknya," ucap seorang penyidik dari Polda Metro Jaya kepada wartawan, di Rumah Duka Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Senen, Jakarta Pusat, kemarin.

Adapun dugaan korban dibunuh dengan cara dicekik terindikasi dari tanda-tanda di mana lidahnya menjulur keluar, dan juga tak ada penganiayaan lain di tubuh korban. Polisi tengah mendalami penyebab korban meninggal, apakah karena dicekik atau dengan cara lain.

"Sekali lagi kami katakan masih diselidiki. Soal lidahnya terjulur keluar bisa jadi diduga korban dibunuh, namun bisa juga lidah tersebut keluar lantaran cairan tubuhnya yang sudah membengkak itu, membuat lidahnya terjulur keluar. Atau, bisa juga terjadi tersendatnya saluran pernapasan," jelas penyidik.

Menurut dia, penyelidikan akan dilakukan dengan melihat kejadian melalui circuit closed of television (CCTV) di area parkir Terminal 2D.

"Kita akan selidiki melalui CCTV," ucapnya.

Hilangnya Sri sejak Sabtu (15/11/2014), dan baru ditemukan pada Rabu (19/11/2014) pagi, sempat membuat panik keluarganya.

"Kami sekeluarga enggak tahu ya, tujuan dia ngapain parkir di Bandara Soetta. Sama sekali enggak tahu. Kami baru tahu pas di pemberitaan. Sebelumnya kami mencoba menghubungi dan mencari keberadaan dia," ujar salah seorang kerabat Sri, Yohani (51), di Rumah Duka RSCM Jakarta Pusat.

Sedangkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, polisi punya teori JAH meninggalkan Sri dan mobil Honda Freed di area parkir bandara. JAH kemudian melarikan diri diduga menggunakan pesawat menuju suatu daerah.

"Nama JAH sedang ditelusuri di manifest penerbangan pada hari Senin lalu. Bisa saja JAH meninggalkan korban kemudian naik pesawat ke suatu daerah untuk menghilangkan jejak," tutur Rikwanto. (Harian Warta Kota)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com