Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntutan Tak Dipenuhi, Buruh Ancam Kepung Tol, Bandara, dan Pelabuhan

Kompas.com - 26/11/2014, 15:46 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Buruh mengancam akan melakukan aksi mogok nasional pada 10-11 Desember 2014. Hal itu dilakukan apabila tuntutan mereka dalam aksi Rabu (26/11/2014) ini untuk merevisi upah minimum provinsi dan upah minimum kabupaten tidak dipenuhi oleh pemerintah.

"Kami siap mogok nasional pada tanggal 10-11 Desember yang akan diikuti oleh 5 juta buruh lebih di 20 provinsi dan 150 kabupaten atau kota," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam orasinya di depan Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. [Baca: Demo Buruh di DPR, Arus Lalu Lintas di Jalan Gatot Subroto Macet Parah]

Iqbal mengatakan, aksi akan dilakukan oleh buruh yang tergabung dalam KSPI, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani, Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), dan Serikat Pekerja Nasional (SPN).

Buruh dari 35 federasi serikat kerja tingkat nasional, kata Iqbal, tengah mempersiapkan aksi mogok nasional itu. "Kami lumpuhkan Indonesia," kata Iqbal di atas mobil orasi.

Nantinya, aksi mogok nasional ini akan mengepung titik jalan tol, pelabuhan, bandara, dan titik transportasi lain. Iqbal mengimbau para buruh untuk melakukan aksi dengan tertib dan tidak bertindak anarkistis.

Tak hanya Iqbal, Presiden KSBSI Andi Gani juga mengaku akan memperjuangkan kesejahteraan buruh kepada pengusaha dan pemerintah.

"Kami tegaskan hari ini, tanggal 10-11 Desember kami akan berjuang. Siap berjuang. Siap masuk penjara," kata Andi Gani dalam orasi lanjutannya.

Menurut Andi, buruh siap dipenjara kembali bila ada kepolisian yang menangkapnya. Beberapa waktu lalu polisi mengamankan tiga orang buruh. Kata Andi, penjara sebentar lagi akan penuh apabila buruh kembali diamankan kepolisian yang berjaga.

Andi menyebut, aksi itu bukan berarti tak terjadi kembali. Apalagi, kata dia, sepeda motor juga dihancurkan seperti kejadian pada aksi sebelumnya. "Penuhi semua jalan Ibu Kota. Kami tunjukkan buruh Indonesia punya harga diri dan kekuatan," ujar Andi.

Iqbal menambahkan bahwa sudah berpuluh tahun buruh dilumpuhkan oleh struktural pemerintah. Rasa keadilan dan kesejahteraan pun dinilai terabaikan oleh pemerintah. Mereka menilai pemerintah sebagai wakil rakyat justru melakukan kunjungan ke luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com