Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi Beraksi, "Pak Ogah" Umur 12 Tahun Tertangkap Satpol PP

Kompas.com - 03/12/2014, 08:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk mencegah bertumbuhnya bibit-bibit penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), satpol PP Pasar Minggu menjaring tiga orang bocah yang menjadi "pak ogah" di bawah umur di putaran arah Gang Mawar, Jalan Raya Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (2/12/2014).

Penangkapan tersebut diungkapkan Lurah Pasar Minggu, Satia, bermula dari pengamatan pihaknya saat melaksanakan operasi melingkar di Jalan Raya Ragunan sekitar pukul 17.00 WIB. Petugas melihat segerombolan remaja yang berusia sekitar 12 tahun hingga 15 tahun terlihat berkumpul dan mulai mengatur kendaraan yang hendak berputar arah.

Tanpa menunggu lama, petugas mengatur strategi dan menempatkan beberapa anggota satpol PP untuk menghalau pelarian remaja tersebut. Upaya penghalauan ditujukan untuk menghindari adanya korban jiwa, mengingat lokasi penangkapan berada di tengah jalan.

Rencana penangkapan terbukti berhasil, satu dari tiga orang bocah, yakni R (12), bocah asal Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tertangkap petugas. Sementara itu, dua bocah lainnya, yang diketahui bernama MRH (15) dan ADP (12), melarikan diri.

"Awalnya satu berhasil diamankan, dua lainnya lari, kami sengaja enggak kejar karena bisa bahayain anak-anak itu. Tapi, karena motor salah satu anak ketinggalan, dua orang lainnya berhasil juga kami amankan," katanya kepada WartaKotalive.com di Kelurahan Pasar Minggu, Selasa (2/12/2014) malam.

Seusai diamankan, ketiganya pun diperiksa pihaknya di Kelurahan Pasar Minggu. Berdasarkan kesaksian R dan ADP, keduanya diajak oleh MRH yang diketahui seorang anak jalanan yang belum diketahui identitasnya hingga kini.

"MRH ngaku tidak punya rumah, tinggal sendiri. Kedua anak itu disuruh dia untuk jadi timer (pak ogah-red). Dia juga paksa kedua anak itu untuk enggak sekolah," katanya.

Merunut penangkapan ketiga pak ogah di bawah umur tersebut, Satia pun memanggil kedua orangtua R dan ADP untuk menandatangani perjanjian terhadap anaknya. Sementara itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Sudin Sosial Jakarta Selatan untuk mengirimkan MRH ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Cipayung, Jakarta Timur, karena tidak diketahui domisilinya.

"Karena tidak diketahui alamat dan belum ada yang bisa dihubungi, Sudin Sosial Jakarta Selatan akan mengirimkan ke PSBI Cipayung, di sana dia akan diberikan pembinaan agar tidak kembali ke jalan. Bagi orangtua atau sanak keluarga bisa datang ke Kantor Kelurahan Pasar Minggu atau PSBI karena dia sama sekali tidak mau mengaku di mana tinggal dan siapa orangtuanya," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com