Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Express Berencana Laporkan Pelaku Perampokan di Taksi Putih

Kompas.com - 04/12/2014, 15:23 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Express Group berencana untuk melaporkan pelaku perampokan dengan taksi putih yang terjadi pada Jumat (28/11/2014) dan Senin (1/12/2014) lalu. Menurut pihak manajemen Express Group, mereka terkena imbas negatif atas kasus perampokan tersebut karena warna putih di taksi pelaku diasosiasikan dengan taksi milik Express.

"Terkait pemalsuan identitas ini, Express akan melaporkan sebagai kasus penyalahgunaan identitas ke polisi karena telah menimbulkan keresahan di masyarakat," kata General Manager Corporate Secretary Express Group, Merry Anggraini, Kamis (4/12/2014).

Menurut Merry, sebelum ada kejadian perampokan yang mengatasnamakan taksi putih, Express sudah menjalankan operasional taksinya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dia juga menekankan pelaksanaan tersebut yang sudah berpedoman pada pasal-pasal yang menyangkut standar pelayanan minumum dalam hal keamanan.

Meski demikian, Merry belum menyebutkan kapan pihaknya akan melaporkan pelaku. Dia pun akan tetap menyerahkan dan mendukung kasus ini untuk ditangani sepenuhnya oleh pihak kepolisian.

Sebelumnya diberitakan, telah terjadi perampokan dengan taksi berwarna putih di tempat dan waktu yang berbeda. Pada Jumat, pelaku menaikkan penumpang yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, saat malam. Sementara itu, pada Senin, ada kasus perampokan yang sama di daerah Sudirman Central Business District (SCBD). Pelaku yang menyamar sebagai sopir membawa korban berkeliling tanpa menuju tempat tujuan korban.

Di tengah perjalanan, ada teman pelaku yang tiba-tiba muncul dari bagasi menembus ke tempat duduk korban, lalu mengancam korban. Tidak lama kemudian, pelaku yang berperan sebagai sopir juga menaikkan pelaku lainnya di tengah perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com