"Tadinya dia (Sutrisno) berpikir untuk jual taksi itu. Ketemu E (Edwar) dan J (Jambi) minta dijualkan. Namun dibilang sulit buat dijual. Akhirnya diputuskan untuk melakukan perampokan itu dengan observasi dulu," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto di Mapolda Metro Jaya, Senin (8/12/2014).
Selanjutnya, Sutrisno, Edwar, dan Jambi akhirnya mencoba berkeliling dengan taksi tersebut. Sutrisno memegang kemudi dan Edwar berada di bagasi. Saat itu, taksi belum dimodifikasi. Tidak sampai setengah jam setelah Sutrisno berkeliling dengan taksi itu, Edwar sudah sudah kepanasan di dalam bagasi dan mengaku tidak kuat.
Setelah uji coba itu, Sutrisno membawa taksi itu pulang dan melakukan modifikasi terhadap bagasi taksi. Modifikasi itu memungkinkan Edwar keluar melalui bagasi menuju kursi penumpang.
Pada 26 November, Sutrisno, Edwar dan Jambi, melakukan aksi perampokan untuk pertama kalinya. Mereka melakukan aksinya di kawasan SCBD, Jakarta Selatan pukul 19.00 terhadap seorang perempuan. Pada perampokan pertama itu, mereka menguras uang dari ATM korban sebesar Rp 4 juta.
Saat ini, polisi telah berhasil menangkap ketiganya. Agus juga merupakan komplotan perampok yang bersembunyi di dalam bagasi pada perampokan terakhir mereka di SCBD. Pada perampokan terakhir itu, Agus menggantikan posisi Edwar. Perampok yang baru naik di tengah jalan, Jambi, saat ini masih buron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.