"Tertib pada saat operasi, terlihat dengan sedikitnya pelanggaran bahu jalan tol. Penerobosan jalur transjakarta berkurang sekali. Lawan arus juga berkurang," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (12/11/2014).
Ia mengklaim tindakan tegas petugas membuat efek jera para pengendara. Namun, kata dia, masih ada pengendara yang "kucing-kucingan" dengan petugas di lapangan. "Ada yang belok dan putar arah tidak pada tempatnya."
Dikatakan Rikwanto, banyak masyarakat yang bertanya mengapa polisi tidak ada di lokasi yang rawan pelanggaran. Menurut dia, itu karena polisi lalu lintas sedang berada di lokasi rawan pelanggaran lainnya. [Baca: "Lampu Saya Nyala Kok, Pak, Cuma Kotor Saja"]
"Polisi lalu lintas sedang bertugas tempat lain, namun titik rawan pelanggaran semakin banyak. Ini tidak terlepas dari pertumbuhan kendaraan bermotor yang sangat tinggi, dan ternyata pola perilaku masyarakat hanya tertib pada saat ada petugas, mereka belum sadar kalau tertib itu untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain," ujarnya.
Dia mengatakan, sebagian besar pelanggar lawan arus beralasan mencari jalan singkat atau pintas, serta sedang terburu-buru.
Seperti diketahui, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menindak 80.960 pengendara sepanjang operasi. Tilang yang diberikan sebanyak 80.960 kendaraan sejak (26/11/2014) hingga (9/12/2014).
Sedangkan pengendara yang ditegur sebanyak 14.343 kali.Ditlantas Polda Metro Jaya juga menyita sejumlah barang bukti berupa Surat Izin Mengemudi (SIM) sebanyak 29.239 lembar, STNK sebanyak 51.063, sepeda motor 604 unit, dan mobil 50 unit. (Ahmad Sabran)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.