Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Polisi Tidak Ada di Lokasi Rawan Pelanggaran?

Kompas.com - 11/12/2014, 22:46 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan Operasi Zebra Jaya 2014 diakui hanya membuat pengendara tertib sementara. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, sepanjang 14 hari terlihat di lapangan pengendara cukup tertib.

"Tertib pada saat operasi, terlihat dengan sedikitnya pelanggaran bahu jalan tol. Penerobosan jalur transjakarta berkurang sekali. Lawan arus juga berkurang," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (12/11/2014).

Ia mengklaim tindakan tegas petugas membuat efek jera para pengendara. Namun, kata dia, masih ada pengendara yang "kucing-kucingan" dengan petugas di lapangan. "Ada yang belok dan putar arah tidak pada tempatnya."

Dikatakan Rikwanto, banyak masyarakat yang bertanya mengapa polisi tidak ada di lokasi yang rawan pelanggaran. Menurut dia, itu karena polisi lalu lintas sedang berada di lokasi rawan pelanggaran lainnya. [Baca: "Lampu Saya Nyala Kok, Pak, Cuma Kotor Saja"]

"Polisi lalu lintas sedang bertugas tempat lain, namun titik rawan pelanggaran semakin banyak. Ini tidak terlepas dari pertumbuhan kendaraan bermotor yang sangat tinggi, dan ternyata pola perilaku masyarakat hanya tertib pada saat ada petugas, mereka belum sadar kalau tertib itu untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain," ujarnya.

Dia mengatakan, sebagian besar pelanggar lawan arus beralasan mencari jalan singkat atau pintas, serta sedang terburu-buru.

Seperti diketahui, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menindak 80.960 pengendara sepanjang operasi. Tilang yang diberikan sebanyak 80.960 kendaraan sejak (26/11/2014) hingga (9/12/2014).

Sedangkan pengendara yang ditegur sebanyak 14.343 kali.Ditlantas Polda Metro Jaya juga menyita sejumlah barang bukti berupa Surat Izin Mengemudi (SIM) sebanyak 29.239 lembar, STNK sebanyak 51.063, sepeda motor 604 unit, dan mobil 50 unit. (Ahmad Sabran)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com