"Waktu itu korban sedang mengemudikan truk Fuso dari kawasan industri Cikarang menuju Lampung dengan muatan seng seberat 13 ton. Lalu bannya kempis sebelum masuk tol," ujar Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Bekasi Kota Ajun Komisaris Siswo ketika dihubungi, Kamis (18/12/2014).
Siswo mengatakan, setelah Dedy memperbaiki bannya yang kempis, tiba-tiba mobil Avanza warna hitam berhenti di depan truknya. Kemudian, seorang pria keluar dari mobil dan menghampirinya untuk menanyakan jalan ke arah Tanjung Priok. Dedy pun menjawab pertanyaan pria tersebut.
Tak lama kemudian, tiga orang lain keluar dari dalam mobil itu dan langsung menodongkan pistol ke arah Dedy. Komplotan itu menyuruh Dedy untuk masuk ke mobil Avanza tersebut sambil mengancam.
"Kamu ikut saya, jangan macam-macam kamu. Kalau berontak nanti saya tembak," ujar Siswo menirukan ucapan komplotan itu.
Di dalam mobil, komplotan itu langsung memplakban mata, mulut, dan kedua tangan Dedy. Mobil itu pun melaju. Sementara anggota komplotan lain diduga membawa truk yang semula dikemudikan Dedy.
Setelah diplakban, Dedy tidak tahu ke mana komplotan itu membawa dia pergi. Tak lama, Dedy diturunkan di suatu tempat. Ternyata, Dedy diturunkan di sekitar kawasan industri di Karawang.
Dedy ditemukan oleh seorang satpam. Dedy pun diantar ke kantor polisi terdekat untuk membuat laporan. "Kasusnya pun saat ini masih ditangani oleh Polresta Bekasi Kota," ujar Siswo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.