Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhkan Sikap PLN, Djarot Akan Sampaikan Protes ke Menteri BUMN

Kompas.com - 21/12/2014, 16:49 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Keengganan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memindahkan tiang-tiang listrik milik mereka di sejumlah titik yang menjadi lokasi normalisasi sungai, membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berencana ingin menyampaikan protes terhadap kepada Menteri BUMN Rini Soemarno.

"Saya akan bicara pada Menteri BUMN, kalau perlu juga ke Dirut PLN," kata Djarot usai melakukan peninjauan langsung ke proyek sodetan Sungai Ciliwung di Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (21/12/2014).

Mengenai permintaan PLN yang ingin meminta biaya ganti rugi sebagai syarat untuk pemindahan tiang-tiang tersebut, Djarot menilai hal tersebut tidak sepantasnya dilakukan. Sebab, kata dia, baik PLN maupun Pemprov DKI sama-sama instansi yang berada di bawah naungan pemerintah.

"Sama-sama instansi pemerintah, uangnya sama-sama dari rakyat. Sesama instansi pemerintah jangan lah mengedepan ego sektoral," ujar mantan Wali Kota Blitar itu.

Sebelumnya diberitakan, Djarot menilai PLN sebagai salah satu pihak yang menghambat program Pemprov DKI dalam mengatasi banjir. Hal itu menyusul keengganan PLN untuk merelokasi tiang-tiang listrik mereka yang berada di sepanjang sodetan Sungai Ciliwung di Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat.

Djarot menyampaikan pernyataan tersebut usai melakukan peninjauan langsung ke lokasi, Minggu (21/12/2014). Di tempat tersebut, Djarot mendapati banyak tiang listrik yang masih berdiri di tengah-tengah aliran sodetan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yangSempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yangSempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com