Mereka terlihat duduk-duduk ataupun berjalan-jalan di kawasan Monas. Padahal pagar masuk pintu Monas telah ditutup. Mereka ternyata masuk melalui pagar-pagar Monas yang rusak. Pagar tersebut cukup untuk dimasuki satu tubuh orang dewasa. Beberapa orang dewasa yang memiliki tubuh cukup besar pun bisa masuk dengan posisi menyamping.
"Ini kan lagi liburan sekolah, sudah janji ajak anak jalan-jalan. Tapi ternyata (Monas) tutup, padahal sudah terlanjur sampai sini," ujar Ayu (25), salah satu pengunjung yang masuk dari celah pagar.
Ayu pun mengaku kecewa bila ia tidak dapat masuk dan harus pulang lagi. Maka ia memberanikan untuk menerobos masuk. "Saya lihat orang-orang pada masuk lewat sini (menunjuk pagar), ya sudah ngikut saja deh," tutur wanita berambut pendek ini.
"Karena banyak yang masuk, ya berani-beraniin saja masuk. Lagian enggak ada petugas yang jagain juga," ungkap Aan (37), pengunjung lainnya.
Supri (50) salah satu penjaga toilet di dekat pintu pagar mengatakan, celah pada pagar tersebut memang kerap dimasuki oleh pengunjung di saat Monas tutup. "Namanya juga orang, ada saja caranya. Sudah dilarang tetap saja cari celah," ungkap pria bertopi ini.
Menanggapi hal ini, Kepala Unit Pelaksana Monas Rini Rini Hariyani mengatakan, pihaknya sudah berusaha untuk memperbaiki pagar area Monas. Namun lantaran pengawasan yang kurang optimal dari sekuriti, maka pagar tersebut tetap dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Makanya tahun depan, kita mau rombak semua sistem keamanan dan kebersihan Monas, supaya enggak terjadi lagi yang seperti itu," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.