"Kami tidak terganggu. Justru kami bersyukur mendapat rasa aman saat menjalankan ibadah," ujar Vincent, warga asal Sulawesi Selatan, seusai mengikuti ibadah Malam Natal di GPIB Immanuel, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu.
Merlyn, jemaat yang mengikuti ibadah di Gereja Immanuel juga berpendapat serupa. Ia tidak mempersoalkan besarnya tingkat pengamanan oleh polisi di gereja-gereja pada malam Natal. Menurut Merlyn, selama penjagaan polisi tidak mengganggu jalannya ibadah, para jemaat tetap dapat beribadah dengan khusyuk.
Pendeta Gereja Immanuel Deni Matulapelwa mengakui penjagaan ketat yang dilakukan kepolisian di sekitar gereja sempat membuat para jemaat menjadi khawatir. Meski demikian, ia menyadari keberadaan petugas keamanan tersebut demi menciptakan rasa aman dan menjamin kelancaran jalannya ibadah.
"Bisa saja para jemaat trauma terhadap teror, atau perusakan gereja. Tetapi, namanya ibadah, tidak perlu terlalu seperti ini. Tapi saya paham, ini supaya ibadah aman dan tentram," ujar Pendeta Deni.
Kapolsek Metro Gambir Ajun Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro saat ditemui di pos penjagaan Gereja Immanuel, mengatakan, kepolisian telah menurunkan 101 personel yang dikerahkan sejak Selasa. Seluruh anggota polisi yang bertugas, sebut Susatyo, juga telah melakukan penyisiran di sekitar lokasi gereja.
Susatyo meminta umat Kristiani yang mengikuti ibadah Malam Natal tidak perlu khawatir dengan penjagaan yang dilakukan petugas kepolisian di sekitar Gereja Immanuel. "Seluruh umat Kristiani tidak perlu takut, pengamanan kami harus dianggap sebagai atensi pemerintah untuk mengamankan seluruh umat," kata Susatyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.