Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Tidak di Bawah GKI, Ini Jawaban GKI Yasmin

Kompas.com - 26/12/2014, 13:34 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com - Pernyataan Wali Kota Bogor Bima Arya bahwa Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin telah dibubarkan oleh GKI Pengadilan selaku induk dari GKI Yasmin. Juru Bicara GKI Yasmin, Bona Sigalingging, menyebut informasi tersebut adalah bohong besar.

"Kami (GKI Yasmin) telah bertemu dengan Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GKI, Pendeta Jahja Wijaya. Sesuai Rapat Kerja Sinode GKI di Magelang pada 2012, ditegaskan bahwa gereja GKI di Taman Yasmin adalah bagian integral dari GKI. Dan dimandatkan untuk terus dikembangkan, jadi tidak ada pembubaran gereja GKI manapun," kata Bona, ketika dikonfirmasi, Jumat (26/12/2014).

Bona mengatakan bahwa Pendeta Jahja Wijaja menyampaikan harapannya agar pemerintah pusat dan daerah agar melaksanakan putusan Mahkamah Agung dan Ombudsman RI terkait gereja GKI di Taman Yasmin.

"Harapan beliau (Jahja Wijaja) sebagai pemimpin seluruh gereja GKI di Indonesia, agar pemerintah fokus pada kewajiban hukumnya saja. Soal internal GKI, menurut dia, adalah wilayah kewenangan gereja untuk menanganinya. Orang di luar gereja tidak dapat mengintervensi termasuk pemerintah," jelas Bona.

Terkait kisruh yang terjadi pada perayaan Natal di GKI Yasmin kemarin, beberapa perwakilan Aliansi Keragaman Umat Beragama melihat, pola terjadinya kericuhan itu sudah terkoordinir dan sama pada tahun-tahun sebelumnya.

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Feby Yonesta menilai, ada relasi antara petugas Satpol PP Kota Bogor dengan sekelompok orang yang menolak keberadaan GKI Yasmin. "Bukan hanya relasi tapi juga koordinasi Satpol PP dan kelompok intoleran. Perintah pembubaran justru datang dari kelompok intoleran. Tindakan pengusiran terjadi seiring dengan teriakan kelompok intoleran itu," ujar Feby.

Muhamad Subhi dari perwakilan Wahid Institute, sangat menyayangkan bahwa negara masih saja gagal untuk bersikap tegas terhadap kelompok intoleran. Jelas terlihat bagaimana aparat negara dikendalikan kelompok intoleran.

Ivan Rinaldi, Bendahara Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) menyampaikan harapan agar pemerintah melaksanakan putusan MA dan Ombudsman terkait gereja GKI di Taman Yasmin. "Sudah terlalu lama kasus ini dibiarkan," ucap Ivan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com