Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/01/2015, 16:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seusai menghadiri peresmian Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama langsung meninjau kantor BPTSP yang berada di lantai 18, Blok H, Balaikota.

Di sana, Basuki langsung terkejut melihat besarnya kantor BPTSP Balaikota. Di loket pelayanan, terdapat tiga orang pegawai lengkap dengan telepon, komputer, dan segelas permen di sampingnya. Di depan loket terdapat tiga buah kursi pelayanan.

Basuki langsung duduk di kursi tengah. Basuki didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dan Kepala BPTSP Noor Samsu Hidayat mendampingi.

Pria yang akrab disapa Ahok itu langsung marah mengetahui besarnya kantor BPTSP di Balaikota. "Ini sebetulnya tidak perlu ada kantor PTSP di Balaikota, di kantor lurah saja seharusnya. Sehingga misalnya orang Kelurahan Cilincing ada urusan, nggak perlu ke sini. Untuk apa datang ke Balaikota, harus naik ke lantai 23, orang pusing," kata Basuki kesal, Jumat (2/1/2015).

Basuki memprediksi kantor BPTSP di Balaikota tidak ramai dikunjungi warga karena sulitnya akses dan kurangnya informasi. Bahkan nantinya kantor BPTSP itu, kata Basuki, hanya akan berisi para staf PTSP.

Saat ini, pelayanan PTSP terdiri dari Badan PTSP Provinsi yang terletak di Balaikota, 6 kantor PTSP Kota/Kabupaten, 44 Kecamatan, serta 267 Kelurahan. Pembagian pelayanan PTSP tergantung dari besarnya bentuk pengaduan. Apabila pengaduan warga terkait pertanahan, dukcapil, PTSP masih dalam unit terkecil, maka bisa diadukan ke PTSP Kelurahan. Namun jika pengaduan warga sudah ke tingkat lebih tinggi atau sudah masuk ke ranah hukum, maka diadukan ke Badan PTSP Provinsi atau di Balaikota.

"Kenapa tidak semua urusan digabung di PTSP Kelurahan? Satu lantai ini begitu lebar ruangannya, apakah nanti penuh warga, buat apa ruang tunggu begitu lebar tapi tidak ada warga yang datang. Mending di kelurahan yang dekat rumah. Kalau nanti saya bertanya di PTSP Kelurahan tentang urusan ini itu, ternyata jawabannya harus urus BPTSP di Balaikota, saya pecat Pak Noor! Berarti PTSP kita gagal, buat apa kantor begitu mewah," tukas Basuki pada Noor yang berada di sampingnya.

Kepala BPTSP Noor Samsu pun hanya mengangguk dan mencoba memahami tuntutan Basuki.

Basuki pun mengklaim dirinya telah memberi contoh baik dalam hal pelayanan. Agar warga tidak bingung untuk memasukkan surat kepada Gubernur, di pendopo Balaikota, Basuki telah menempelkan tulisan "Terima Surat" dan memberi kursi di sepanjang pendopo. Sehingga warga akan semakin mudah untuk mengirim surat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Megapolitan
Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Megapolitan
Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni 2024

Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni 2024

Megapolitan
Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Satpol PP Segel Tempat Prostitusi di Cilincing demi Menjaga Ketenteraman Ramadhan

Satpol PP Segel Tempat Prostitusi di Cilincing demi Menjaga Ketenteraman Ramadhan

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Kampung Bahari Gunakan Granat Asap dan 'Drone' untuk Halangi Penggerebekan Polisi

Pengedar Narkoba di Kampung Bahari Gunakan Granat Asap dan "Drone" untuk Halangi Penggerebekan Polisi

Megapolitan
Keluarga yang Lompat dari Apartemen di Penjaringan Disebut Tertutup, Anaknya Sudah Tak Sekolah Selama Setahun

Keluarga yang Lompat dari Apartemen di Penjaringan Disebut Tertutup, Anaknya Sudah Tak Sekolah Selama Setahun

Megapolitan
Suami dan Istri Korban Sekeluarga Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan Dikenal Baik tapi Tertutup

Suami dan Istri Korban Sekeluarga Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan Dikenal Baik tapi Tertutup

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Cerah Berawan pada Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Cerah Berawan pada Pagi Hari

Megapolitan
Sekeluarga yang Terjun dari Apartemen Penjaringan Sempat Punya Bisnis Kapal Ikan, Bangkrut Saat Covid-19

Sekeluarga yang Terjun dari Apartemen Penjaringan Sempat Punya Bisnis Kapal Ikan, Bangkrut Saat Covid-19

Megapolitan
7 dari 26 Orang yang Ditangkap di Kampung Bahari Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Narkoba

7 dari 26 Orang yang Ditangkap di Kampung Bahari Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Narkoba

Megapolitan
Saat Enam Pria Berkomplot Palsukan Meterai hingga Rugikan Negara Rp 936 Juta…

Saat Enam Pria Berkomplot Palsukan Meterai hingga Rugikan Negara Rp 936 Juta…

Megapolitan
Pedagang Ikan Hilang Terseret Arus Sungai Citarum, Tim SAR Lakukan Pencarian

Pedagang Ikan Hilang Terseret Arus Sungai Citarum, Tim SAR Lakukan Pencarian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com