Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Dirut Taspen Mengamuk Saat Diusir dari Rumah Dinasnya

Kompas.com - 07/01/2015, 17:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pengosongan rumah dinas PT Tabungan dan Asuransi Pensiun (Taspen) di Jalan Sumenep Nomor 2 diwarnai kericuhan. Awal kericuhan lantaran penghuni rumah yang diketahui mantan Direktur Utama (Dirut) PT Taspen, Victor Siahaan, memaksakan diri untuk bertahan di rumah berlantai dua tersebut.

Pengamatan Wartakotalive.com, Rabu (7/1/2015), 200 personel gabungan Polres Jakarta Pusat dan Polsek Menteng serta 100 personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menyemut di Jalan Sumenep, tak jauh dari Taman Lawang.

Beberapa personel tampak bersiap siaga dan mengawasi jalannya pengosongan rumah berpagar hitam tersebut. Terlihat beberapa pemuda berdiri di sekitar teras rumah.

Aparat langsung menggeruduk rumah seluas lebih kurang 700 meter persegi itu dan memasukkan truk guna mengangkut barang rumah tangga milik penghuni tersebut. Ketika beberapa aparat masuk ke dalam garasi, tiba-tiba seorang pria yang diketahui anggota tim pengacara hukum penghuni rumah berteriak lantang mengusir aparat dari dalam rumah.

"Ngapain kalian ke sini! Keluar! Ini liar! Ini eksekusi liar! Saya tahu kalian ini aparat bayaran! Keluar!" teriak pria tersebut.

Teriakan tersebut justru dibalas aparat dengan terus melakukan dialog secara persuasif. "Pak, kita di sini hanya menjalankan tugas. Makanya kita harap Bapak mau keluar," ucap salah seorang petugas Satpol PP dengan merendah.

Namun, dialog ini tak kunjung mendapatkan titik temu. Beberapa penghuni tetap bersikukuh tak ingin keluar dari rumah. Alhasil, salah seorang petugas eksekusi dari PT Taspen berteriak ke arah rumah lantaran penghuni tak kunjung keluar.

"Udah tidak ada lagi waktu untuk negosiasi! Keluarin aja cepat! Keluarkan mereka! Tidak ada lagi negosiasi! Keluar kalian!" teriak seorang pria berkemeja hitam.

Teriakan tersebut tak membuat penghuni rumah tersebut keluar. Aparat terus berupaya agar penghuni keluar dari rumah bercat putih itu.

Tiba-tiba, seorang berkulit hitam yang diketahui sopir sang penghuni keluar dari dalam rumah dan langsung memaki-maki aparat.

"Keluar kalian! Keluar!" teriak pria tersebut sambil menunjuk-nunjuk.

Alhasil, aksi baku dorong, melerai, dan mencekik pun terjadi. Pria tersebut langsung diamankan petugas lantaran membuat kericuhan yang tidak jelas.

Pengosongan rumah dinas itu berlangsung selama lebih dari empat jam. Hingga kini, aksi ricuh itu masih terjadi dan tengah ditangani beberapa petugas kepolisian. (Panji Baskhara Ramadhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com