Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menata Kali sebagai Halaman Depan Jakarta

Kompas.com - 14/01/2015, 14:30 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kali yang kumuh, kotor, dan penuh sampah itu mulai berubah. Proyek normalisasi telah mengubah sebagian wajah kali meski sebagian besar masih bopeng-bopeng. Bukan hanya sebagai upaya mengatasi banjir kali-kali itu berubah menjadi ruang publik atau ruang terbuka hijau baru di tengah kian menyusutnya area publik Ibu Kota.

Sebagai bagian dari proyek penanganan banjir, pemerintah melakukan normalisasi Kali Pesanggrahan dan sejumlah kali lainnya. Pesanggrahan mengalir sepanjang 66,7 kilometer dari hulunya di Gunung Salak, Kabupaten Bogor. Rencana normalisasi dilakukan sepanjang 26,7 kilometer badan kali.

Normalisasi juga berlangsung, antara lain, di Kali Angke Hulu dan Sunter. Pengerjaan normalisasi Kali Angke Hulu sepanjang 20 km, sedangkan Kali Sunter sepanjang 18,75 km.

Selain pengerukan, pekerjaan normalisasi berupa penguatan tebing, pintu air, dan saluran gendong, serta pembangunan jembatan dan pembuatan jalan inspeksi. Tanggul kali yang bersih dan jalan inspeksi yang mulus, serta penanaman pohon-pohon penghijauan, kini menjadi tempat favorit berkumpulnya warga.

Kali Pesanggrahan di seberang Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, misalnya, kini tak lagi angker. Banyak warga menjadikan embung yang baru dibangun sebagai tempat memancing. Jalan inspeksi yang mulus, selain menambah akses warga, juga dimanfaatkan untuk berjalan-jalan dan berolahraga.

Kondisi kali yang bersih itu turut mengubah sebagian ”budaya” buruk warga. ”Dulu warga suka buang sampah di kali. Setelah bersih, kita jadi malu buang sampah sembarangan,” kata Jumanta (54), warga RT 012 RW 002, Pesanggrahan, yang rumahnya di tepi kali.

Tak hanya di Pesanggrahan, manfaat perubahan wajah kali juga lebih dulu terjadi di sebagian ruas Cisadane dan Kanal Timur. Penambahan ruang publik sudah dirasakan warga Kota Tangerang melalui penataan salah satu tepian Kali Cisadane.

Tepian kali yang berada di depan kawasan Pasar Lama Tangerang, misalnya, setiap sore kini dipadati warga yang bersantai, memancing, berolahraga, atau jajan di pedagang kaki lima.

Irna (18), salah seorang pengunjung, senang menghabiskan waktu di tepi Cisadane yang tertata rapi. Tata kota yang rapi membuatnya merasa nyaman meskipun sekadar menikmati es cendol di tepi sungai.

”Baru beberapa kali main ke sini, biasanya cuma mampir. Di sini enak, nyaman buat nongkrong,” kata Irna.

Di tepi Kali Krukut, Mampang Pela, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, warga bahkan membangun tempat duduk dan kanopi. Setiap sore lokasi itu dipenuhi warga yang duduk dan bercengkerama bersama. Herman (52), warga setempat, mengatakan sering berolahraga di dekat sungai. ”Refreshing biar tidak bosan,” katanya.

”Water front city”

Kepala Bagian Protokol Kota Tangerang Sugiharto Ahmad Bagja menuturkan, penataan kawasan Pasar Lama Tangerang sudah dimulai sejak 2008. Pembangunan trotoar di tepi kali sudah terealisasi sepanjang sekitar 1,3 km. Menurut dia, arah pembangunan di kawasan itu adalah water front city atau kota yang menghadap ke sungai.

Rumah-rumah dan pertokoan ditata supaya menghadap ke sungai. Dengan demikian, pemandangan tepi kali harus diubah menjadi lebih bagus. ”Kalau menghadap ke sungai, warga akan sungkan membuang sampah ke kali. Ini berbeda kalau rumah mereka membelakangi sungai, mereka akan anggap sungai adalah tempat pembuangan,” ujar Sugiharto.

Pada bagian sisi kali yang belum tertata, Pemkot Tangerang juga berencana membangun turap. Setelah terbangun turap, pemerintah juga akan menata trotoar tepi kali (promenade). Pemkot Tangerang berharap kawasan bersejarah ini bisa dipelihara dan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Pasalnya, di lokasi ini banyak bangunan bersejarah dari warga Cina Benteng atau Cina peranakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com