"Seperti ada kesengajaan tersangka menabrak banyak orang, tetapi dia kurang paham tindakannya itu salah dan bisa dikenakan sanksi," tutur Reza, Kamis (29/1/2015).
Melihat dari hasil tersebut, Reza mempertanyakan metode tes psikologi. Menurut dia, pemeriksaan melalui tes psikologi seharusnya mampu menjelaskan alasan-alasan kecelakaan itu terjadi.
Oleh karena itu, hasil tes psikologi itu tidak membantu pihak kepolisian memahami kondisi psikis pelaku. "Hasil terlalu awam dan sumir," ujarnya.
Polres Metro Jakarta Selatan telah menyampaikan hasil pemeriksaan urine, darah, psikologi, dan psikiatri terhadap Christopher. Hasil pemeriksaan psikologi menunjukkan tersangka normal.
Menurut polisi, kecelakaan itu lebih didasari kurangnya pengendalian diri yang dimiliki sehingga bertindak hanya berdasar alam perasaannya dan kurang berpikir terhadap dampaknya. Sementara itu, hasil pemeriksaan psikiatri terhadap tersangka menunjukkan tidak ada gangguan jiwa. (Glery Lazuardi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.