Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mi Instan hingga Celana Dalam Telah Disiapkan untuk Korban Banjir

Kompas.com - 11/02/2015, 11:37 WIB
Nur Azizah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Ika Yuli Rahayu, memastikan kebutuhan dasar para pengungsi korban banjir di wilayahnya terpenuhi. Hal tersebut telah disiapkan sebelum banjir melanda Jakarta.

“Kami akan memastikan seluruh pengungsi korban banjir terpenuhi. Yang paling utama makanan cepat saji,” Kata Ika seusai mengunjungi korban banjir di Pos Pengungsi di Kompleks Vittoria Ressidence Duta Indah Karya, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (11/2/2015).

Ika mengatakan, logistik sudah disiapkan dua minggu sebelum bencana banjir tiba. Jadi, tidak ada alasan tidak ada pasokan makanan untuk korban banjir.

Beberapa logistik yang disediakan di antaranya beras sebanyak 10 ton, 1.000 dus mi instan, 2.400 kaleng sarden, 1.000 botol kecap, 1.000 dus bubur bayi, 1.000 dus air mineral, 1.000 dus biskuit, dan 2.000 liter minyak goreng.

Selain itu, bantuan berupa pakaian juga disiapkan, seperti daster, pakaian dalam wanita dan pria, sabun mandi, pasta gigi, handuk, dan seragam sekolah. “Secara umum, semua kebutuhan yang diperlukan untuk membantu korban banjir sudah kami siapkan. Tapi kalau nantinya masih kurang, bisa kami tambah sesuai kebutuhan,” ujar Ika.

Saat ini, jumlah warga Jakarta Barat yang mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat banjir tercatat 10.986 orang yang tersebar di delapan kecamatan dan 32 kelurahan. Sejumlah pos pengungsian dan dapur umum didirikan untuk menyediakan tempat tinggal dan kebutuhan makan bagi korban banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com