Kondisi itu menimbulkan bau tak sedap dan mengundang kerumunan lalat hijau. Tumpukan sampah yang dibungkus kantong plastik itu juga mengganggu para pejalan kaki. Para pengguna trotoar terpaksa berjalan ke sisi jalan untuk menghindari tumpukan sampah tersebut.
Melihat kondisi lingkungan yang kian jorok, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, langsung mengerahkan dua truk dan satu mobil pik up pengangkut sampah.
Satimin, Petugas Operasional Kebersihan dari Kecamatan Kembangan mengatakan, setiap hari truk-truk tersebut berkeliling di kawasan Kembangan untuk mengangkut sampah-sampah yang ada di pinggir jalan.
“Kalau dari kecamatan enggak gerak, takutnya sampah malah semakin menumpuk dan mengganggu. Nanti sampah yang terkumpul akan langsung dibawa ke tempat pembuangan akhir di Bantar Gebang,” ucap Satimin, Selasa (17/2/2015).
Satimin mengatakan, para pelaku yang membuang sampah sembarangan itu biasanya memakai kendaraan. Sembari berangkat kerja, mereka melempar atau meletakkan sampah di pinggir jalan begitu saja.
Tanpa rasa bersalah, para pengendara itu langsung tancap gas lalu pergi. Mereka tak memikirkan efek buruk dari sampah yang menumpuk. Tindakan itupun dilakukan berulang kali. Walaupun ada tulisan 'Membuang sampah sembarang akan dikenakan denda sebesar Rp 500.000'.
Satimin menilai, kesadaran masyarakat akan kebersihan masih sangat minim. Operasi tangkap tangan sampah yang digelar serempak di Jakarta Barat pada bulan lalu rupanya tak membuat masyarakat kapok. “Padahal bulan lalu sudah ada operasi tangkap tangan, tapi masih banyak masyarakat yang buang sampah sembarangan,” ujar Satimin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.